READNEWS.ID, PADANG LAWAS UTARA – Akhir pelarian pelaku rudapaksa yang melakukan ulah bejatnya selama lebih kurang 6 tahun berinisial, EN (42), berakhir di tangan Polisi, pada Rabu (1/2/2024) petang di Provinsi Riau.

Polisi dari Sat Reskrim Polres Tapanuli Selatan (Tapsel), akhiri pelarian pelaku rudapaksa yang merupakan oknum Asisten Kebun Kelapa Sawit Swasta di Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta) dengan menangkapnya.

Tak tanggung-tanggung, kuat dugaan, aksi rudapaksa pelaku yang merupakan warga Labuhan Batu Selatan terhadap gadis di bawah umur ini terjadi lebih kurang selama 6 tahun.

Kapolres Tapsel, AKBP Yasir Ahmadi, SIK, MH, Rabu (7/2) malam, memaparkan, berdasar pengakuan korbannya, sebut saja Bunga, yang kini berusia 24 tahun, kejadian memilukan ini mulanya terjadi pada Februari 2017 lalu sekira pukul 09.50 WIB.

Saat itu, lanjut Kapolres, Bunga sedang sedang berada di dalam Rumahnya di satu desa di Kabupaten Paluta. Kebetulan, Rumah Bunga berjarak kurang lebih 100 Meter dengan kediaman EN yang bermukim di Perumahan Karyawan di Kebun Swasta itu.

“Ketika di Rumah, Handphone milik Bunga berdering. Namun, pemanggil Handphone-nya tanpa nama. Lantas, Bunga mengangkat telepon tersebut. Dan saat mengangkat teleponnya, dari seberang telepon mengaku jika yang menelepon itu adalah, EN,” ujar Kapolres.

Menurut Bunga, EN menyuruhnya agar datang ke kediamannya karena ada suatu pembicaraan yang mau ia sampaikan. Selanjutnya, Bunga datang ke Rumah EN dengan tidak menutup teleponnya. Setiba di depan Rumah, EN menyuruh Bunga masuk melalui Pintu depan.

Setelah berada di dalam Rumah, Bunga bertemu dengan EN. Lalu, EN menyuruhnya menutup telepon. Dan, Bunga mengaku, di dalam Rumah itu, EN lakukan rudapaksa terhadapnya. Di hari itu, setidaknya EN melakukan rudapaksa dua kali terhadap Bunga.

“Setelah itu, pelaku (EN-red) menyuruh korban pulang,” imbuh Kapolres.

Merantau ke Jakarta

Tak sampai di situ, selama 2017 hingga September 2018, EN sering melakukan rudapaksa terhadapnya. Kemudian, pada September 2018, Bunga pergi merantau ke Jakarta dan bekerja di sebuah Pabrik Helm. Dan, pada Juli 2020, Bunga pulang ke Rumah orangtuanya.