Anggota DPR RI Komisi X Ngamuk ke Mendikbudristek, Nadiem Makarim

READNEWS.ID, JAKARTA – Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Demokrat, Anita Jacoba Gah marah besar saat rapat kerja dengan Mendikbudristek, Nadiem Makarim dan jajaran pejabat Kemendikbud.

Anita kecewa disebabkan masukan yang kerap disampaikan DPR ke Kemendikbudristek tak pernah didengar.

Baca Juga

1 tahun  lalu

KPU RI Undi Nomor Urut Capres-Cawapres 2024, Ini Hasilnya

404 Abd Latif

Kejadian tersebut terjadi pada rapat kerja membahas anggaran Kemendikbud di DPR Ri pada Rabu (05/06/2024).

Dikutip dari akun resmi youtube DPR RI, Anita awalnya meminta Kemendikbud untuk mengoreksi penggunaan anggaran. Kemudian menyoroti anggaran Rp15 triliun di Kemendikbud, apakah anggaran itu sudah dipakai dengan baik atau belum.

Anita meminta Kemendikbud untuk mengoreksi penggunaan anggaran dan jangan sampai ketika anggaran Kemendikbud ditambah tetapi tidak digunakan dengan baik.

Baca Juga

6 bulan  lalu

Pimpin Upacara Bendera Disekolah, Polres Jakbar Ajak Pelajar Hindari Tawuran, Narkoba dan Judi Online

85 Abd Latif

Anita pun membeberkan temuannya mengenai permasalahan sektor pendidikan di lapangan, contohnya, di NTT masih ada guru yang sudah lolos sebagai PPPK, tetapi belum mendapatkan SK.

Kemudian, guru yang bertugas di daerah terpencil, masih banyak yang belum menerima tunjangan.

Kemudian Anita menyebut masih banyak  pembangunan sekolah yang hingga saat ini terbengkalai padahal anggarannya sudah sejak 2021

Anita juga menyinggung soal dana Program Indonesia Pintar (PIP) yang menurutnya juga bermasalah, hingga KPK harus turun tangan.

Kontan nada bicara Anita semakin meninggi saat DPR disebutnya mau diatur oleh Kemendikbud. Bahkan, Anita tampak menunjuk-nunjuk ke arah Nadiem Makarim dan Pejabat Kemendikbud lainnya saat rapat kerja tersebut.

Dengan tegas Anita meminta kepada Pimpinan Komisi X agar segera memberikan rekomendasi kepada KPK memeriksa penggunaan anggaran di Kemendikbud dari tahun 2021, 2022, dan 2023.

Anita juga minta kepada Komisi X agar tak menambah anggaran Kemendikbud jika ditemukan dana yang sudah diberikan selama ini hanya dikorupsi dan bukan digunakan untuk rakyat. (AHK)