Komitmen tersebut, oleh Nadlifah, diwujudkan ke dalam program penurunan stunting yang ia gerakkan bersama masyarakat. Misalnya seperti yang dilakukannya bersama kader Fatayat dan Muslimat NU.

“Seperti dapil (daerah pemilihan) saya di Tegal, Brebes. Itu teman teman Fatayat membuat Program Sahabat Asuh. Jadi dalam program ini, para kader kesehatan mendampingi keluarga yang berpotensi stunting, baik kepada remaja sebelum menikah, yang sedang hamil, juga yang setelah lahir,” ucap dia.

Selain itu, lanjutnya, kader juga mendampingi masa pemberian Air Susu Ibu (ASI) dan masa pemberian makanan pendamping ASI (MPASI). Sehingga masa eksklusif ASI selama 6 bulan bisa dilakukan ibu dengan benar, dan dapat dipastikan mereka mengkonsumsi makanan bergizi untuk ASI yang berkualitas.

“Tak hanya di ASI dan MPASI, kalau kebetulan di keluarga ini ada kesulitan ekonomi, maka kader kita yang suplai makanan,” paparnya.

Sedangkan di Kota Brebes, Gerakan Sadar Gizi atau Gersagi menjadi salah satu inovasi yang dilakukan Nadlifah bersama masyarakat untuk mengentaskan stunting.

Dirinya kembali menegaskan sejumlah faktor dibalik pemberian makanan yang benar karena berpengaruh terhadap pembentukan tumbuh kembang anak. Misalnya soal pola pikir masyarakat yang harus dibenahi terkait kesehatan dan nutrisi yang benar. (M.Irwan)