“Langkah ini diharapkan dapat memberikan kejelasan mengenai penyebab amblesnya proyek dan langkah-langkah yang akan diambil untuk mengatasi masalah ini serta mencegah terjadinya hal serupa dikemudian hari”. Ungkap Almi kepada media ini, Sabtu (13/04/2024).

Selain itu, informasi dari portal LPSE PUPR menyebutkan bahwa akan ada lanjutan proyek untuk tahun anggaran 2024 dengan nilai yang hampir sama, mencapai puluhan miliar rupiah.

“Saya berharap agar proyek ini tidak dimulai sebelum ada perbaikan yang signifikan terhadap kerusakan akibat pekerjaan sebelumnya. Hal ini diharapkan dapat menghindari terulangnya insiden serupa di masa mendatang dan memberikan keamanan serta kepercayaan bagi masyarakat terhadap proyek-proyek infrastruktur yang dilaksanakan di wilayah mereka”, ujar Almi.

Menurutnya, kondisi amblesnya penanganan banjir dan abrasi sungai Kalaena mengingatkan akan pentingnya pengawasan dan kualitas pelaksanaan proyek infrastruktur, terutama di daerah rawan bencana.

Terakhir, Almi menegaskan bahwa langkah-langkah tegas dan transparan diharapkan dapat dilakukan untuk menghindari kerugian lebih lanjut dan memastikan keamanan serta kesejahteraan masyarakat yang terdampak.