“Dari isu-isu yang keluar dalam debat malam ini Gibran lebih paham persoalan dari pada Mahfud dan cak Imin,” ucap Arifki.
Pengamat politik FISIP Universitas Jember, Dr. Muhammad Iqbal menilai bahwa calon wakil presiden (cawapres) Gibran Rakabuming Raka lebih siap dalam debat dibandingkan kedua cawapres lainnya, namun pernyataannya masih sarat problematik.
“Gibran sudah seharusnya melahap tema seputar ekonomi karena posisinya saat ini. Berdasarkan tema itu, debat bisa dimenangkan oleh cawapres nomor urut dua,” katanya, dalam keterangan tertulis pada Sabtu (23/12/2023).
Pengajar di FISIP Unej tersebut menambahkan, justru substansi gagasan cawapres nomor urut satu memang paling terukur dan realistis, sedangkan cawapres Mahfud Md masing sangat normatif.
“Gibran sepertinya menyiapkan diri dengan misi terkesan hanya untuk mempermalukan lawan debatnya. Terpenting lagi, hampir semua substansi argumen yang dilontarkan sesungguhnya sarat problematik dan distortif,” tambahnya.
Hal hampir senada disampaikan oleh Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin juga menilai, penampilan Gibran Rakabuming saat menyampaikan visi-misi di debat cawapres perdana di luar prediksi.
Menurutnya, Gibran tampil menyakinkan dengan menitik beratkan pada visi-misi digitalisasi dan pengusaha muda.
“Saya melihat sesuatu yang menarik. Debat yang awalnya dinilai tidak menarik, biasa-bisa saja ada keraguan soal Girban, tapi ternyata semua oke, titik tekannya ada pada visi dan misi,” ujar Ujang, Jumat (22/12/2023). (AHK)