Begini Respon Donald Trump Usai Joe Biden Mundur dari Pilpres AS

READNEWS.ID, JAKARTA – Mundurnya Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden dari pemilihan presiden Amerika Serikat 2024 pada Minggu (21/07/2024) telah mengejutkan banyak pihak, termasuk mantan Presiden Donald Trump.

Mantan Presiden AS, Donald Trump, yang telah menjadi salah satu tokoh politik paling kontroversial dan vokal di Amerika Serikat, tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk mengomentari keputusan ini. Dalam pernyataannya, Trump mengatakan

Baca Juga

6 bulan  lalu

Dongkrak Produksi Pangan, Danyonif 123/RW Panen Raya Padi

100 M Rizky Hidayatullah

“Biden dalam tekanan untuk tidak ikut pencalonan dan seharusnya memang demikian,” ujarnya, Senin (22/07/2024).

Trump juga tidak yakin Wapres Kamala Harris yang diajukan Partai Demokrat sebagai capres m melawan dirinya. Hanya, dia menyatakan Harris tidak lebih baik dari Biden, bahkan mungkin tidak kompeten.

Sebelumnya, Trump pernah mengecam Biden habis-habisan melalui media sosialnya. “Joe Biden tidak layak untuk menjabat dan tidak pernah layak,” tulis Trump.

Baca Juga

6 bulan  lalu

Biro SDM Polda Sulsel Gelar Pemeriksaan Psikologi bagi Personil Polrestabes Makassar

96 M Rizky Hidayatullah

“Kita semua tahu bahwa Joe Biden tidak pernah benar-benar siap untuk menjadi Presiden. Dia tidak punya energi, visi, atau kemampuan untuk membawa Amerika ke arah yang lebih baik. Keputusan untuk mundur ini hanya mengonfirmasi apa yang sudah kita ketahui sejak lama,” ujar Trump dalam pernyataannya.

Donald Trump pernah menjabat sebagai Presiden AS dari 2017 hingga 2021, terkenal karena pandangannya dan gaya kepemimpinan yang kontroversial. Trump kalah dari Biden dalam pemilihan presiden 2020, namun tetap menjadi tokoh berpengaruh dalam Partai Republik dan di kalangan pendukungnya. Trump terus mengkritik kebijakan Biden selama masa jabatannya, sering kali melalui media sosial dan dalam berbagai pidato publik.

Keputusan Biden untuk mundur dari pemilihan presiden 2024 datang di tengah berbagai tantangan yang dihadapinya, termasuk penanganan pandemi COVID-19, krisis ekonomi, dan ketegangan politik yang terus meningkat. Banyak yang menganggap keputusan ini sebagai langkah yang tepat, sementara yang lain melihatnya sebagai tanda kelemahan. (AHK)