READNEWS.ID, PALU – Beredar rekaman suara berbau rasis yang diduga suara Yos Sudarso Mardjuni, salah satu Direksi anak Perusahaan Daerah Sulteng PT. Tambang Tambang Batu Sulteng di grup whatsap terkait pasangan Ahmad Ali dan Abdul Karim Aljufri (AA-AKA) yang semakin menambah panas Kontestasi Pemilihan Gubernur Sulawesi Tengah (Pilgub Sulteng) tahun 2024.
Dalam rekaman berdurasi 3 menit 26 detik tersebut terdengar suara yang diduga milik Yos Sudarso. Pada menit 1 detik 34 terungkap kalimat yang ditujukan kepada salah satu pasangan Calon Gubernur (Cagub) Sulteng AA-AKA “Sudah ini Pasangan, Pasangan China dan Arab” saat berdiskusi disalah satu warung kopi.
Rekaman ini bermula di grup whatsap Tadulako Sulteng. Dimana antara Yos Sudarso dan salah satu pendukung AA-AKA, Salim Baculu terlibat perdebatan sengit mengenai jagoan masing-masing. Dalam perdebatan via chat WA tersebut Salim Baculu mengatakan bahwa Yos Sudarso melontarkan ungkapan bernada rasis bahwa Ahmad Ali “China” dan Abdul Karim Aljufri “Arab”.
Membalas tudingan Salim Baculu, Yos Sudarso menimpali dengan kalimat bahwa Salim Baculu kehabisan bahan untuk menyerang #Sangganipa .. akhirnya mencoba buat provokasi fitnah …. , hehe”.
Tak terima dikatakan membuat provokasi fitnah, Salim Baculu akhirnya mengunggah rekaman suara percakapan sewaktu di warkop yang memuat isi percakapan yang diduga suara Yos Sudarso terkait pernyataan berbau rasis seperti yang dikatakan Salim Baculu.
Sementara itu saat dihubungi awak media ini melalui pesan whatsap, Yos Sudarso mengatakan bahwa pernyataan tersebut adalah obrolan warkop dan tidak ada unsur rasis.
“Aneh dan lucu , itu obrolan warkop dan tidak ada unsur rasis. Yang ada Salim secara sengaja membuat statemen dan merekam sendiri dan menyebarluaskan sendiri, bahwa Prabowo oreantasinya uang, ini penghinaan kepada ketua umum Gerindra,” katanya.
Readnews.id juga sudah berupaya untuk mongkonfirmasi terkait rekaman tersebut kepada Salim Baculu dan Ahmad Ali melalui pesan whatsap. Namun sampai berita ini tayang yang bersangkutan belum berkenan untuk menjawab.
Menanggapi hal tersebut Ketua Dewan Pertimbangan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem Sulteng, Saadon Lawira menyayangkan adanya ungkapan berbau rasis yang ditujukan kepada pasangan AA dan AKA.
“Kita harus dapat melihat Sulteng secara utuh dari semua Kabupaten tanpa tawar menawar. Siapa saja orang Indonesia ingin membangun Sulteng akan menjadi harapan baru dan baik bagi Sulteng. Sangat disesalkan jika masih ada ungkapan yang berbau rasis dinegeri demokrasi ini,” ujarnya.
Turut menanggapi beredarnya rekaman tersebut Koordinator Wilayah Gerakan Masyarakat (Gema) Sulteng, Azwar Anas mengatakan, sangat menyayangkan Adanya ucapan seseorang diruang Publik yang menyebut Pasangan Cina dan Arab.
“Ini contoh edukasi politik yang kurang baik, karena berpotensi menimbulkan konflik dibumi Tadulako yang kita cintai. Di era demokrasi, berbeda pilihan dalam mensukseskan pesta demokrasi itu adalah hak masing-masing orang dan dijamin oleh undang-undang, tapi harus mengedepankan etika dan moral ketimurannya,” kata Azwar Anas.
Azwar anas juga mengajak seluruh stakeholder lapisan masyarakat Sulteng tidak gampang terprovokasi oleh isu yang bisa memecah belah umat dan masyarakat. Ia juga berpesan agar menyambut pesta demokrasi Pilkada Serentak dengan riang gembira.