READNEWS.ID, JAKARTA – Akun Instagram Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia @aji.indonesia menjadi korban serangan siber setelah diretas oleh individu yang belum dapat diidentifikasi. Peristiwa ini disampaikan oleh Ketua AJI Indonesia, Sasmito, dalam sebuah siaran berita resmi pada hari ini.
Kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 11.00 WIB, ketika akun Instagram AJI Indonesia tiba-tiba diambil alih oleh peretas yang kemudian menggunakan akun tersebut untuk mempromosikan sejumlah dagangan gadget.
Sasmito menyatakan bahwa AJI Indonesia telah mengambil langkah-langkah untuk mengatasi insiden ini, termasuk berkomunikasi dengan pihak Meta, perusahaan yang mengelola Instagram, untuk memulihkan kendali atas akun tersebut.
Namun, hingga saat berita ini ditulis, akun @aji.indonesia masih tetap berada di bawah kendali pihak yang tidak sah, yang terus mengunggah informasi penjualan HP dan menghapus semua cerita yang sebelumnya ada di akun tersebut.
“Saat ini, kami tengah berupaya keras untuk mendapatkan kembali kendali atas akun kami. Kami juga sedang melakukan penyelidikan untuk menentukan apakah serangan ini ada kaitannya dengan pekerjaan AJI atau merupakan tindakan semata-mata dari pihak yang tidak bertanggung jawab,” ungkap Sasmito.
Serangan siber terhadap AJI Indonesia bukanlah insiden pertama yang mereka hadapi dalam beberapa bulan terakhir. Sebelumnya, AJI juga menjadi target serangan digital, termasuk serangan terhadap website resmi mereka.
Mengingat situasi ini, AJI Indonesia menghimbau warganet dan pengguna Instagram untuk tetap berhati-hati dan tidak mengambil tindakan berdasarkan informasi yang muncul di akun @aji.indonesia saat ini. Mereka memahami bahwa konten yang diposting saat ini adalah hasil dari aktivitas peretas yang tidak sah, dan bisa saja menimbulkan kerugian ekonomi atau lainnya bagi mereka yang terpengaruh.
AJI Indonesia juga berterima kasih atas dukungan dan pemahaman dari masyarakat serta rekan-rekan jurnalis dalam menghadapi situasi ini. Mereka berjanji untuk terus berupaya memulihkan akun mereka dan menjaga integritas dan keamanan informasi yang mereka bagikan kepada masyarakat.
Situasi ini memunculkan pertanyaan serius tentang keamanan siber di Indonesia dan perlunya tindakan lebih lanjut untuk melindungi organisasi independen seperti AJI yang memiliki peran penting dalam memastikan kebebasan pers dan keadilan informasi di negara ini. (mrh)