READNEWS.ID, POSO – Gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,0 mengguncang wilayah kecamatan Poso Pesisir , kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, pada Minggu 17 Agustus 2025, sekitar pukul 06:38.
Titik gempa yang berlokasi 18 KM Barat Laut Poso Sulteng itu menurut pihak BMKG tidak berpotensi menimbulkan gelombang Tsunami. Namun demikian berdasarkan pantauan media ini, gempa tersebut menyebabkan hancurnya sejumlah rumah warga dan sebuah rumah ibadah atau gereja di desa Masani kecamatan Poso Pesisir.
Selain itu gempa juga menyebabkan korban luka yang dialami warga di wilayah kabupaten Poso, warga umumnya mengalami korban luka berat dan juga korban luka ringan.
Pemerintah Daerah kabupaten Poso melalui kepala Badan (Kaban) Penanggulangan Bencana Daerah Darma Metusala, saat di temui di salah satu lokasi yang mengalami bencana paling parah yaitu desa Masani, kecamatan Poso pesisir antara lain menyatakan, jika pihak saat ini sementara melakukan upaya mitigasi serta evakuasi di sejumlah lokasi bencana dengan menurunkan seluruh personil yang ada serta melakukan koordinasi dengan warga setempat di berbagai lokasi bencana serta melaksanakan asesment kaji cepat berupa evaluasi korban, membersihkan reruntuhan yang berada di rumah ibadah.
“Yang pasti saat ini sedang melakukan upaya prose kaji cepat di lapangan untuk menghitung jumlah korban serta tingkat kerugian yang di timbulkan” ungkap Darma.
Selanjutnya kata Darma pihaknya telah melakukan koordinasi dengan pihak BNPB, dari hasil koordinasi tersebut pihak BNPB dalam hal Deputi kedaruratan Mayjend Budi.
” Saat ini pihak BNPB.telah meminta data sehingga apa yg nantinya menjadi kebutuhan warga masyarakat segera bisa diatasi oleh pihak BNPB” terangnya
Terkait kepastian jumlah korban, Darma menegaskan jika pihak telah menerima data sebanyak 30 korban yang mengalami luka ringan dan luka berat.
“Dari data yang kami terima, terdapat 30 warga korban luka berat yang saat ini sedang di rawat di rumah sakit umum daerah Poso serta 17 luka ringan termasuk trauma pasca gempa yang juga sementara mendapat penanganan di berbagai puskemas setempat” urainya
Jumlah korban luka berat dan ringan terjadi di wilayah desa Masani akibat kejatuhan reruntuhan gedung rumah ibadah. Bertepatan saat gempa sedang di gelar ibadah di dalam gerejja. Banyaknya korban akibat berdesakan di pintu gedung untuk keluar dari dalam gereja, bersamaan pada saat itu, bangunan gedung gereja runtuh dan mengenai jemaat” tutur Yeko (40) warga desa Masani saat di temui media ini pasca gempa. SYM