“Kaum milenial itu pintar-pintar, Enggak ada milenial kalau bodoh, jarang itu, Siapa dia itu?, Dia (Gibran) milenial gadungan” ucap Amien.
Amien pun melihat majunya Gibran dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 tak lepas dari keberpihakan Presiden Jokowi. Amien menyinggung falsafah Jawa “Suta Naya, Dadap Waru” yang mengandung makna bahwa seorang pemimpin seharusnya tumbuh secara alami dari bawah layaknya tumbuhan.
Amien Rais pun menyinggung soal Gibran sebagai penerus dinasti Jokowi. Menurutnya, Jokowi tidak berjuang untuk rakyat dan hanya berjuang untuk para pemilik modal asing.
“Pemikirannya sepenuhnya untuk Cina, Cina dan Cina,” ungkap Amien.
Namun Amien Rais tetap berharap Jokowi tidak diturunkan dari jabatannya di tengah jalan, karena Indonesia akan repot jika ada kericuhan. Amien menganjurkan masyarakat untuk bisa menahan diri dari menurunkan Jokowi di tengah jalan, beriringan dengan itu, ia meminta Jokowi untuk berubah.
“Jokowi harus berubah dong. Jangan petentang-petenteng menjadikan anak ingusannya yang tidak apa-apa itu, malah jadi cawapres-nya Pak Prabowo,” tegas Amien.
Label anak ingusan yang disematkan oleh Amien Rais ke Gibran, tak lepas dari upaya instan untuk menjadikan dia sebagai cawapres di Pemilu Pilpres 2024. (AHK)