“Kami menduga praktek ini bukan kali ini saja dilakukan oleh Irwan, sebab beberapa waktu lalu juga sempat ramai diberitakan terkait dugaan pengaturan siluman pada proyek pembangunan kantor BPKAD Provinsi Sulteng yang menyeret nama oknum pejabat ULP tersebut. Anehnya rumor itu menguap begitu saja tanpa ada upaya memeriksa yang bersangkutan. Ada apa gerangan?,” ungkap Abdul Kadir heran.
JAPRI juga meminta agar Gubernur Sulteng segera mengambil langkah antisipasi, sebab kejadian ini beresiko mencoreng institusi Biro PBJ Setdaprov Sulteng yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pemerintahan nya.
“Kami juga berharap Gubernur Sulteng segera memindahkan oknum yang diduga terlibat gratifikasi ke jabatan lain. Saya percaya Gubernur Sulteng tidak senang dengan rumor tak sedap yang kini viral dimana-mana. Saya yakin beliau akan mengambil langkah prefentif demi nama baik institusi dan mengurangi resiko kejadian serupa berulang,” terang Abdul Kadir.
Lanjut Abdul Kadir menambahkan, jika permasalahan ini tidak segera direspon serta dilakukan upaya penyelidikan, bisa saja suatu saat dapat digunakan orang lain sebagai alat propaganda guna menyeret-nyeret nama Gubernur Sulteng.
“Jangan lagi ada yang mencatut nama Gubernur Sulteng terkait gratifikasi, kami sayang dengan kak Cudy. Untuk itu permasalahan ini harus segera diselidiki dan dilakukan pencegahan supaya tidak meluas,” pungkasnya. (mrh)