READNEWS.ID, POSO – Sejumlah kalangan masyarakat, khususnya kalangan ibu rumah tangga di wilayah kabupaten Poso, mengeluhkan naiknya harga salah satu jenis komuditas bahan pokok berupa, Gula Pasir.
Apalagi kenaikan harga ini terjadi jelang perayaan Natal dan Tahun baru, dimana komuditas gula pasir salah satu bahan pokok yang amat di butuhkan dan paling diburu masyarakat untuk menghadapi perayaan hari Natal dan tahun baru.
Sesuai fakta yang di temukan media ini, saat melakukan pengecekan pada sejumlah pedagang bahan pokok di Pasar Sentral Tradisional Bersih Sintuwu Maroso Poso, pada umumnya mereka mengakui, khusus komuditas gula pasir mengalami kenaikan yang cukup signifikan sejak dua minggu terakhir ini.
Seperti dikatakan salah seorang pemilik lapak pedagang bahan pokok Hj Katiya pada media ini, kenaikan ini terjadi sejak dua Minggu terakhir. “Sebelumya pada bulan lalu (Oktober 2023), harga normal gula pasir masih kisaran 14 ribu hingga 15 ribu / Kg” ungkap Hj kartiya saat di temui media ini, Rabu (22/11/2023).
Untuk saat ini kata Hj kartiya, pihaknya terpaksa harus menjual gula pasir kisaran 17 ribu hingga 19 / Kg. Hal ini terpaksa mereka lakukan karena harga yang diambil dari distributor memang terjadi kenaikan harga.
Hak senada juga di sampaikan Aris, salah seorang pedagang. Dirinya terpaksa harus menjual dengan yang lebih mahal karena saat pembelian pada pihak distributor harga juga naik.
“Kalau satu kilo full harga bisa mencapai 19 ribu rupiah / 1 kg nya. Tapi saya hanya menjual sesuai permintaan dan tidak full satu kiloan, dimana harga jualnya 16 ribu rupiah hingga 17 ribu rupiah” jelas Aris.
Menariknya, dari keterangan para pedagang bahan pokok, benar benar hanya komuditas gula pasir yang harganya melonjak, sementara
komuditas lainya seperti, minyak goreng, terigu, dan beras.cenderung stabil dan bahkan ada yang mengalami penurunan harga.
Sementara itu, kepala Bulog Devisi Regonal (Divre) kabupaten Poso, Ivan Faisal, saat di konfirmasi media ini menegaskan, kalau pihaknya tidak memiliki otoritas untuk menekan harga. Jika terkait komuditas gula pasir, Bulog fungsinya semata mata hanya sebagai distributor. “Jika menyangkut harga gula pasir, semuanya tergantung pada harga jual yang berasal dari pabrik selaku produsen” ujarnya…
Lebih jauh dikatakanya, sebagaimana ketentuan yang ada, Bulog saat ini diberi tugas dan wewenang pada 3 komuditas untuk di awasi berupaya, komuditas beras, jagung, dan kedelai.
Adapun pihak Pemerintah Daerah kabupaten Poso melalui PLT kadis Kumperindag, Ruli Alamri menyatakan akan memberikan keterangan terkait langkah langkah yang akan dilakukan, agar dapat menstabilkan harga bahan pokok jenis gula pasir.
“Saya masih di luar kota, besok kita ketemu untuk memberikan keterangan secara lengkap” ungkap Ruli via Ponselnya. (SYM)