“Tidak mungkin atas perintah pak Gubernur. Sewaktu menjabat Bupati saja beliau tidak pernah ikut campur. Pak Gub, anti dengan hal demikian, beliau pasti tegur jika ada yang begitu,” ujar koordinator tim media Berani, Andi Attas melalui pesan whatsapp.
Menanggapi isu tersebut, koordinator presidium Gerakan Berantas Korupsi (GEBRAK), Muhammad Rizky menyayangkan jika ada oknum yang berupaya menyeret-nyeret nama Gubernur Sulteng untuk kepentingan cawe-cawe proyek disejumlah dinas.
Ia juga berpesan agar masyarakat tidak mudah termakan isu. “Saya masih meyakini Gubernur Sulteng, Anwar Hafid tidak akan melanggar sumpah jabatan dan janjinya. Demikian pula keyakinan saya terhadap program BERANI beliau akan berjalan sesuai harapan,” katanya.
Olehnya kata Rizky, jika isu itu benar, kemungkinan perbuatan oknum yang tak bertanggung jawab.
“Saya berharap para Kepala Dinas yang didatangi oknum mengaku suruhan pak Anwar Hafid maupun bu Reny untuk mendokumentasikan wajah pelaku. Dan bila perlu menahan yang bersangkutan untuk dimintai keterangan. GEBRAK akan ikut membantu mengawasi jalannya pemerintahan pasangan BERANI. Kami tak segan-segan untuk melaporkan pelanggaran apapun yang berdampak pada kerugian bagi masyarakat dan keuangan daerah,” tegasnya.