READNEWS.ID, EDITORIAL – Tak terasa semakin dekat saja penghujung tahun 2024. Tahun yang ditunggu-tunggu bagi seluruh warga untuk menentukan siapa saja yang kelak menjadi representasi suara mereka. Ditahun itu masyarakat tak sekedar memilih calon anggota legislatif (caleg), tapi juga Calon Kepala daerah dan Negara.

Evoria masyarakat mulai santer terdengar dari perbincangan pelataran rumah, pasar, pinggiran jalan hingga ke tongkrongan warung kopi. Sejumlah nama mencuat dalam diskusi warga, diantaranya kembalinya nama kontestan sebelumnya Imelda Liliana Muhidin, dr. Hj. Reny A. Lamajido (Wakil Walikota saat ini), H. Hadianto Rasyid (Walikota saat ini), nama pendatang baru Ridha Saleh hingga Mantan Walikota Palu periode sebelumnya 2016-2021 DR. H. Hidayat,M.Si.

Namun dibalik itu semua, ada satu kesamaan yang terbangun dalam diskusi warga. Yakni, warga menginginkan pemimpin Kota Palu kedepan tidak sekedar umbar janji tapi konkrit dalam aksi pembangunan disegala lini. Mampu menjadi pemimpin yang dapat mempererat persatuan, tidak baperan, anti korupsi dan yang lebih penting tidak menggunakan simbol agama sebagai bahan politik identitas.

Kota Palu yang masyarakatnya majemuk merupakan cermin keberagaman antar umat beragama dan strata sosial. Untuk itu dibutuhkan sosok pemimpin yang mampu menjadi perekat persaudaraan, menguatkan peran gotong royong sebagai akar persatuan. Sebab jika tidak demikian maka bisa dipastikan kondusifitas akan terganggu dan hal itu bakal berdampak pada stabilitas pembangunan.

Selain itu, diharapkan pemimpin berikutnya mampu menuntaskan permasalahan penyintas. Banyaknya warga penyintas yang belum memiliki kepastian tempat tinggal dan harus segera diatasi, bukan sekedar menunggu janji namun tak kunjung ditepati.

Seperti yang dikemukakan Nasir Mangge, salah satu pemerhati kota terkait penyintas “Dua tahun kepemimpinan Hadianto Rasyid masalah penyintas jalan ditempat. Padahal beliau berjanji akan menyelesaikan masalah ini tiga bulan setelah dilantik” katanya melalui pesan whatsap kepada redaksi readnews.id

Menurut catatan redaksi, warga Kota Palu juga berharap pemimpin mereka nanti punya kemampuan managerial pemerintahan, patuh dan paham pada aturan hukum, mampu meningkatkan kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN), berkemampuan dalam hal meningkatkan perekonomian warga serta Pendapatan Asli Daerah (PAD) hingga mampu bekerja dibawah tekanan, menuntaskan tuntutan rakyatnya.

Mencuat pertanyaan besar, apakah pemimpin Kota Palu saat ini H. Hadianto Rasyid dianggap belum mampu menuntaskan perkara yang masih mengganjal dikalangan warga? Apakah program kerja dalam janji politik nya belum jua ditunaikan? Tentunya semua ini masih silang pendapat dalam ruang diskursus warga yang kian menarik untuk disimak.

Walhasil segudang tanda tanya tersebut perlu penjelasan sehingga tidak menjadi beban hutang bagi Walikota saat ini. Sudah barang tentu akibatnya akan berdampak pada tergerusnya kepercayaan warga Kota Palu pada Hadianto Rasyid.

Mungkin ini yang menjadi biang isu santer saat ini yang mengaitkan nama Hadianto Rasyid kelak dirasa berat untuk mendapat kesempatan kali kedua memimpin Kota Palu.

Masih ada waktu, setidaknya sebagian janji kampanye yang menjadi skala prioritas bisa dituntaskan. Masih banyak warga yang meyakini bahwa Walikota saat ini mampu menuntaskan janji-janjinya. Dan ini layak ditunggu dan diberikan kesempatan. Bisa saja ada hal yang memang diluar kuasa Walikota Palu sehingga beberapa janjinya belum dapat ditunaikan.

Mengakhiri Tajuk Rencana ini, kita semua pun berharap melewati tahun politik ini dengan riang gembira. Sekalipun terdapat perbedaan, seyogyanya kita semua wajib menjaga kondusifitas kota ini. Kita harus selalu mempererat keutuhan antar warga karena kita semua mencintai daerah ini.

Mengutip semboyan Walikota Palu Hadianto Rasyid “JAGA PALU”. Mari kita terapkan dalam gerak keseharian kita. Demi kepentingan kita bersama dan generasi yang akan datang.

Selamat Datang Pesta Demokrasi Rakyat Indonesia 2024…