READNEWS.ID, POSO – Desa Sintuwulemba, Kabupaten Poso, kian mengukuhkan posisinya sebagai salah satu lumbung pangan potensial di Sulawesi Tengah. Berdasarkan data terbaru Program Desa Cinta Statistik (Desa Cantik) yang dihimpun bersama Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Poso per April 2025, desa ini mencatatkan angka produksi komoditas hortikultura yang signifikan, dengan kangkung dan terong sebagai komoditas unggulan.

Laporan tersebut menunjukkan bahwa sektor pertanian tidak hanya menjadi sumber penghidupan utama masyarakat desa, tetapi telah bertransformasi menjadi penggerak ekonomi lokal yang produktif dan berkelanjutan.

Dominasi Kangkung dan Lima Besar Komoditas

Komoditas kangkung sayur menjadi primadona tak tertandingi di Desa Sintuwulemba. Dalam kurun satu tahun, produksi kangkung tercatat mencapai 206,65 ton. Angka ini menempatkan kangkung di posisi teratas, jauh melampaui produksi sayuran hortikultura lainnya.

Meski demikian, diversifikasi pangan di desa tersebut tetap terjaga. Data produksi menunjukkan lima komoditas hortikultura utama dengan capaian yang cukup menjanjikan, yakni:

  1. Kangkung sayur: 206,65 ton per tahun

  2. Terong: 17,75 ton per tahun

  3. Kacang panjang: 15,62 ton per tahun

  4. Ketimun: 4,30 ton per tahun

  5. Sawi: 3,86 ton per tahun

Data sebagai Kompas Pembangunan Pertanian

Ketersediaan data yang presisi ini merupakan hasil dari implementasi Program Desa Cinta Statistik (Desa Cantik), yang mendorong pendataan akurat hingga ke tingkat desa. Dengan basis data tersebut, pemerintah daerah serta para pemangku kepentingan dapat memetakan potensi ekonomi desa secara lebih terukur dan tepat sasaran.

“Data per April 2025 ini menunjukkan bahwa struktur ekonomi desa sangat bergantung pada ketahanan sektor hortikultura. Terong dan kacang panjang menyusul di posisi kedua dan ketiga dengan angka produksi yang cukup kompetitif,” demikian tertulis dalam laporan tersebut.

Produksi terong yang mencapai 17,75 ton per tahun serta kacang panjang sebesar 15,62 ton menegaskan bahwa lahan pertanian di Desa Sintuwulemba memiliki tingkat kesuburan yang tinggi, khususnya untuk tanaman sayuran batang dan buah.

Tantangan Logistik dan Akses Pasar

Meski capaian produksi menunjukkan tren positif, Desa Sintuwulemba masih dihadapkan pada tantangan, terutama dalam menjaga stabilitas harga di tingkat petani serta memastikan rantai pasok ke pasar-pasar utama di Poso maupun luar daerah berjalan secara efisien.

Ratusan ton sayuran yang dihasilkan setiap tahunnya menjadi modal besar bagi Kabupaten Poso dalam upaya menekan inflasi pangan di tingkat regional. Dengan pengelolaan pascapanen dan distribusi yang lebih baik, Desa Sintuwulemba berpeluang menjadi desa percontohan nasional dalam mewujudkan kemandirian pangan berbasis data statistik yang kuat dan berkelanjutan.