READNEWS.ID, TAPANULI SELATAN – PT Agincourt Resources (AR), sebagai pengelola Tambang Emas Martabe, untuk ke-10 kalinya kembali menyelenggarakan rangkaian operasi katarak gratis.
Dalam operasi katarak gratis ke-10 yang mengusung tema: “Buka Mata Lihat Indahnya Dunia” ini, PT AR menargetkan mampu menyembuhkan lebih kurang ribuan mata buta katarak. Operasi tahun ini berlangsung di 3 titik.
Misalnya di Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) serta Kota Pematang Siantar dan Medan. Pelaksanaan operasi sendiri berlangsung sepanjang Juli hingga September 2024 dengan target 1.300 mata buta katarak.
“Seperti tahun lalu, PT AR menggandeng Rumah Sakit (RS) Mata Mencirim 77 Medan yang telah melakukan bedah katarak sejak 2005,” kata Deputy General Manager Operations PT AR, Wira Dharma Putra, Senin (08/07/2024).
Wira yang saat itu membuka Pekan Informasi Kesehatan Mata di Batang Toru, Kabupaten Tapsel mengatakan, perusahaan berkomitmen penuh akan kesehatan masyarakat. Terbukti dari operasi katarak gratis saban tahun sejak 2011.
Meski begitu, kata dia, operasi mulia ini, sempat tiada lantaran terhalang bencana Sinabung dan pandemi Covid-19. Pihaknya menyadari betapa pentingnya kesehatan mata bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat.
“Melalui inisiatif yang berlangsung secara konsisten ini, kami berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam menurunkan angka kebutaan akibat katarak di Sumatera Utara,” harapnya.
Menurutnya, PT AR sebagai pihak swasta bisa menyumbang percepatan penanggulangan katarak di Indonesia dengan cara mendorong sebanyak mungkin screening dan operasi di berbagai daerah.
“Hal ini, tentu sejalan dengan program Kementerian Kesehatan, yakni peta jalan penanggulangan gangguan penglihatan di Indonesia tahun 2017-2030,” imbuhnya.
Sementara, Senior Manager Corporate Communications PT AR, Katarina Siburian Hardono, mengakui bahwa, konsistensi perusahaan dalam mengeliminasi angka kebutaan membuahkan hasil yang luar biasa.
Sejak 2011 hingga 2023, lanjut dia, operasi katarak PT AR telah menyembuhkan 10.571 mata pada 9.153 pasien. Para pasien ini, sudah bisa menikmati kehidupan yang lebih baik, demikian juga orang-orang di sekitarnya.
Tidak saja dari Kabupaten Tapsel, ungkapnya, penderita katarak yang menjalani bedah besutan PT AR ini juga banyak berasal dari Tapanuli Tengah, Sibolga, Tapanuli Utara, Padang Lawas Utara, Padang Lawas, Mandailing Natal, Pematang Siantar, Deli Serdang, Medan, hingga Nias.
Tercatat, pasien termuda berusia 8 bulan dan tertua 108 tahun. Menurut Katarina, itu semua bagian dari komitmen perusahaan dalam rangka mendukung kesehatan mata masyarakat secara komprehensif.
“Maka, kami tidak hanya melakukan upaya kuratif melalui bedah katarak. Melainkan juga upaya promotif dan preventif. Salah satunya, seperti Pekan Informasi Kesehatan Mata ini,” sebut Katarina.
Ia melanjut, Pekan Informasi Kesehatan Mata menjadi pembuka rangkaian operasi katarak gratis. Tujuannya, untuk memberikan pengetahuan praktis tentang kesehatan mata.
Terutama mengenai katarak, kepada tenaga kesehatan, kader Posyandu, dan bidan Desa di sekitar wilayah Tambang. Kepada peserta sosialisasi, ia berharap nantinya mampu lakukan screening awal katarak di lokasi masing-masing.
“Juga, harapannya bisa mengedukasi masyarakat tentang cara menghindari katarak. Karena setiap tahun mengikuti sosialisasi, para ujung tombak kesehatan masyarakat itu kian mumpuni dalam melakukan deteksi dini katarak,” ucapnya.
Katarina mengaku, setidaknya, ada 15 kegiatan operasi katarak yang bakal terlaksana tahun ini. Operasi katarak pertama akan berlangsung di Puskesmas Batang Toru, yang juga titik terdekat dengan area Tambang Emas Martabe.
“Operasi bakal berlangsung sebanyak 6 kali, yakni pada 20 hingga 21 Juli. Lalu, 24 hingga 25 Juli. Dan terakhir, 2 hingga 3 Agustus,” tuturnya.
Sementara, urainya, Pematang Siantar akan menjadi lokasi kedua operasi katarak, tepatnya di RS Mata Siantar, dengan jadwal pada 27 hingga 31 Agustus.
“Lantas, pada 6 hingga 7 September dan 14 hingga 15 September operasi katarak akan berlangsung di RS Mata Mencirim 77 Medan,” tukasnya.
Selanjutnya, Direktur Utama RS Mata Mencirim 77 Medan, Syarifuddin, menekankan bahwa, pengobatan buta katarak hanya dapat berlangsung dengan tindakan operasi.
Salah satu teknik bedah katarak yang umum di negara berkembang yakni manual small incision cataract surgery.
Durasi operasi, lanjut dia, berlangsung sekitar 10 hingga 15 menit dan lama penyembuhan sebulan. Sebelum jalani operasi, calon pasien harus menjalani pemeriksaan mata dan kesehatan secara umum.
“Kami juga mengedukasi pasien tentang hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan pasca operasi. Seluruh layanan ini kami sediakan dalam program operasi katarak PT AR,” serunya.
Sedangkan Kepala Dinas Kesehatan Tapsel, dr Rudi Iskandar, memberikan presiasi setinggi-tingginya kepada Tambang Emas Martabe atas penyelenggaraan operasi katarak gratis tersebut.
Harapannya, layanan kesehatan ini terus berkelanjutan demi terwujudnya masyarakat bebas buta katarak. Dan kepada para kader Posyandu maupun PKK, ia meminta agar menyampaikan informasi operasi katarak gratis ini ke masyarakat Desa.
“Harapannya, penderita katarak yang mendapatkan informasi tersebut bisa mendapatkan layanan kesehatan mata. Sehingga penglihatannya dapat pulih kembali,” pinta Rudi.
Roslaina Matondang, warga Kelurahan Aek Pining, Kecamatan Batang Toru, mengaku sangat terbantu atas operasi katarak PT AR. Wanita berusia 65 tahun ini menjalani operasi katarak PT AR pada 2023 lalu.
Bila awalnya ia kesulitan melakukan aktivitas rumah tangga, setelah mendapatkan operasi katarak gratis dari PT AR, Roslaina mengaku dapat leluasa berkegiatan di Rumah dan di lingkup masyarakat.
“Jangan takut untuk menjalani operasi katarak. Hanya 10 menit saja tanpa rasa sakit. Setelahnya, saya dapat melihat indahnya dunia ini,” pesannya ke masyarakat.