Terpisah, Edi ( 40 ) pedagang ayam asal Desa Surajaya, Kecamatan Pemalang, ketika ditemui di pasar unggas ( ayam ) pasar pagi Pemalang, pada Senin pagi (07/08) menuturkan, jika dirinya masih tetap melakoni pola lama dalam berdagang ayam atau unggas kampung tersebut, “saya tetap berkeliling ke kampung mencari warga yang mau menjual ayam atau unggas lainya, walupun jumlahnya sedikit akan tetapi keuntungan dari per – ekor cukup tinggi” terangnya.
Lebih lanjut dirinya mengatakan, untuk setiap satu ekor ayam atau unggas lainnya seperti bebek ataupun burung merpati, jika langsung dari penjual untungnya lumayan jika membeli dari pedagang lainnya, ” per-ekor keuntungannya 10 – 20 ribu, sementara kalau membeli dari pedagang untuk dijual kembali paling banter 5 ribu rupiah” kata Edi.
Beberapa bulan pasca lebaran, terpantau di pasar ayam ( unggas ) yang berada di pasar pagi kota Pemalang terlihat sepi, hanya beberapa puluh pedagang terlihat duduk dan sebagain bertransaksi dengan pembeli, salah satunya adalah Rohim (45) Seorang pembeli ayam warga Pegatungan, Mulyoharjo, “Untuk harga satu potong ayam ukuran sedang saya beli 60 ribu, kalau kemarin – kemarin mahal bisa sampai 90 ribu” tuturnya (Ragil Surono).