READNEWS.ID, POSO – Adanya dinamika para calon kandidat yang akan maju pada Pilkada Poso cukup signifikan jika dinilai pada kwantitas kandidat, baik pada posisi sebagai bakal calon bupati maupun bakal calon wakil.bupati.
Setidaknya dalam catatan media ini bahwa ada sekitar 6 calon bupati yang telah mengambil formulir pendaftaran dibeberapa parpol.hal yg sama.juga terjadi pada calon wakil bupati yg jug turut mendaftar di sejumlah partai politik yang membuka pendaftarannya.
Begitu banyaknya minat para calon bupati dan wakil bupati Poso memilih jalur partai politik sebagai kendaraan untuk maju pada suksesi Pilkada Poso tahun 2024, menunjukkan dinamika perebutan Parpol sangat kuat.
Sebagaimana diketahui bahwa mekanisme pendaftaran calon dalam pilkada sesuai UU pilkada nomor 6 tahun 2020 dan PKPU 2 tahun 2024, mengatur dua jalur pendaftaran yaitu, diusung melalui jalur partai politik serta melalui jalur perseorangan atau independent. Sayangnya untuk pilkada tahun 2024, khusus wilayah kabupaten Poso, kandidat calon yang menggunakan jalur perseorangan kemungkinan tidak ada.
Direktur eksekutif Civic education for democracy and peace Poso Budiman Maliki dalam tanggapannya yang diminta oleh media ini menyatakan, amat sangat disayangkan jika benar calon kandidat Bupati dan wakil bupati Poso dalam.pilkada 2024 ini sama tidak ada yg menggunakan jalur perseorangan. Padahal jalur perseorangan ini sama-sama punya nilai dan derajat yang mulia di hadapan masyarakat.
Dikatakannya, justru dengan adanya jalur independent ini boleh dikatakan benar-benar tercermin suasana pemilihan kepala daerah yang kompetitif. Kalau fakta yang ada bahwa banyak yang justru berminat melalui jalur parpol saat ini, dapat disimpulkan bahwa Pilkada Poso tahun ini derajat demokrasi lokal kita justru mengalami kemunduran, dibanding pada saat pilkada sebelumnya tahun 2020 yang secara jelas hadirnya calon independent yaitu bapak syamsuri dan Toni sowolino.
Masih menurut bung Budi, bahwa seharusnya dengan jumlah calon kandidat Bupati dan wakil yang begitu banyak mendaftar di parpol, harus ada diantara mereka yang berani mengambil sikap maju lewat jalur independent ini.
Ditambahkannya, ada beberapa faktor yg menyebabkan kemungkinan menjadi alasan saat ini, para kandidat belum melirik jalur independent ini yaitu pertama, terkait dengan ketersediaan jejaring sosial dan dukungan mereka yang kuat di wilayah desa/kelurahan dan kecamatan dalam memperoleh dukungan syarat KTP dengan jumlah minimal yg diisyaratkan oleh KPU Poso.
Makanya kata Budiman, jejaringnya tidak solid maka dipastikan akan banyak kendala dalam proses pendaftaran bahkan bisa jadi tidak memenuhi syarat dukungan. kedua, soal logistik untuk mensupport untuk menemukan dukungan yang cukup banyak. ketiga, ada kemungkinan soal sosialisasi yang kurang masif terhadap pencalonan melalui jalur perseorangan atau independent ini. (SYM)