READNEWS.ID, JAKARTA – Bergulir kabar di internal Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera (DPP PKS) yang mengusung Wakil Ketua Majelis Syuro Mohammad Sohibul Iman sebagai calon gubernur (cagub) untuk Pilkada Jakarta 2024 telah mendapat berbagai komentar dan reaksi oleh beberapa pengamat dan pakar politik.
Pakar ilmu politik Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jakarta, Ardli Johan Kusuma menilai langkah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengusung Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Mohamad Sohibul Iman di Pilkada Jakarta tantangannya agak berat dikarenakan Sohibul Iman selama ini belum masuk bursa figur potensial dalam Pilkada Jakarta, berbeda dengan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan maupun mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
“Jika PKS memang berkomitmen untuk mengusung Sohibul Iman sebagai cagub DKI, maka tantangannya agak berat. Pertama, mereka harus memastikan ada partai yang mau berkoalisi untuk mengusung Sohibul Iman sebagai cagub,” ucapnya, dikutip dari Antara, Selasa (25/06/2024).
“Kalaupun nantinya ada partai yang mau mendukung dan berkoalisi, maka tantangan selanjutnya adalah bagaimana meningkatkan elektabilitas dari Sohibul Iman untuk melawan nama-nama yang sudah populer sebelumnya. Tentunya itu akan menjadi tantangan tersendiri untuk PKS.” imbuhnya.
Pengamat politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga juga menilai Partai Keadilan Sejahtera (PKS) terlalu nekat dan percaya diri dalam mengusung kadernya, Sohibul Iman menjadi bakal cagub di Pilkada DKI Jakarta 2024.
“PKS tampaknya sedang berspekulasi bila tetap memaksakan Sohibul Iman sebagai Cagub Jakarta 2024. PKS terlalu pede dan nekat, tanpa melihat kapasitas kadernya untuk menang dalam Pilkada Jakarta,” ujar Jamiluddin, Senin (24/06/2024).
Ketua DPP PDIP, Eriko Sotarduga berpendapat jika PKS memutuskan mengusung Wakil Ketua Majelis Syuro Mohamad Sohibul Iman maju Pilgub Jakarta, hal tersebut hanya menjadi tawar menawar atau bargaining dari PKS.
“Jadi menurut kami PKS sangat wajar mengajukan kader. Dan itu sebenarnya kalau kita sebut yang ketiga, bargaining, bargain yang dinaikkan,” ucap Eriko di kompleks parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (25/06/2024).
Eriko mengatakan PKS tidak dapat mengusung kader maju Pilgub tanpa bekerja sama dengan partai lain walau PKS sebagai partai pemenang di wilayah DKI.
“Walaupun dikatakan PKS memiliki 18 kursi di DKI, dikatakan pemenang, tapi kan nggak cukup, minimum harus ada 22 kursi. Jadi apapun tidak bisa mengajukan calonnya sendiri,” jelasnya.
Ditempat terpisah, Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said mengapresiasi keputusan Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera (DPP PKS) yang mengusung Mohammad Sohibul Iman sebagai calon gubernur (cagub) untuk Pilkada Jakarta 2024.