READNEWS.ID, POSO – Diduga tidak memiliki sarana pendukung, akhirnya pihak pelaksana proyek preservasi dan pelebaran ruas jalan Nasional Tagolu – Tentena disoroti oleh sejumlah media di sulteng.
Sorotan ini bisa jadi karena selain menelan anggaran yang cukup fantastis, yakni mencapai 101 milyar rupiah, pihak pemenang Tender PT.Toreloto Battu Indah yang memenangkan pekerjaan proyek ruas jalan Tagolu – Tentena itu dengan skema tiga tahun (Multi Years). Juga dipertanyakan dari mana mendapat rekomendasi dukungan alat dimaksud.
Menyikapi dinamika yang ada, media ini lansung menurunkan tim ke lokasi pekerjaaan yang berada di wilayah kabupaten Poso atau tepatnya rias jalan nasional Tagolu – Tentena yang menjadi objek berita.
Dari pantauan media ini, sejumlah alat berat berupa pendukung pekerjaan memang sedang operasi mendukung pelaksanaan pekerjaan di maksud seperti, preservasi jalan dalam bentuk tambal sulam (Patching) pada sejumlah titik ruas jalan yang mengalami kerusakan serta proses penggalian bahu jalan salam rangka pelebaran ruas jalan di wilayah desa Saojo menuju kota Tentena.yang inklud dari proyek tersebut.
Sementara itu, pihak pelaksana proyek H Enday Dasuki, saat di konfirmasi via ponselnya antara mengatakan, jika secara tehnis dirinya belum bisa menjadikan secara detail terkait pekerjaan yang sementara ini berjalan.

Namun, saat disingung terkait progres pekerjaan, dirinya memperkirakan sudah mencapai 3 hingga 4 persen. “Bisa jadi pekerjaan sudah mencapai 3 hingga 4 persen” ungkapnya saat di konfirmasi kamis (18/12/2025).
Tetapi, dari pantauan media ini serta tanggapan sejumlah pihak, nilai pekerjaaan kemungkinan baru satu persena dari seluruh nilai pekerjaan yang ada. “Ini juga bisa di lihat serta di ilai dari serapan anggaran yang telah di gunakan” terang salah satu sumber yang di tenui media ini, namun enggan namanya untun di publish.
Banyak Lakalantas khusus Arus Mudik Nataru 2025.

Parmin, warga Poso yang juga pengguna jalan menyatakan kalua sering melihat kecelakaan akibat lubang galian (patching) yang belum di tutup dan menyebabkan banyak kecelakaan akhir akhir ini.
“Apalagi saat ini sedang ramai ramainya arus mudik yang meliras ruas ini, dan sudah beberapa kecalaan terjadi akibat lubang galian yang belum di tutup” ungkap Parmin.
Sementara itu Kepala BPJN Sulteng, Bambang S Razak, ST, MT, saat dikonfirmasi madia menyatakan jika pihak sementara melakukan penanganan terkait kondisi yang ada.
“Iya pak, sementara kami lakukan penanganan” ucapnya saat di konfirmasi via ponselnya Selasa (23/12).





