READNEWS.ID, POSO – Sejumlah kalangan masyarakat kabupaten Poso, mengeluhkan kegiatan pasar murah yang di gelar pihak Dinas Pangan Provinsi Sulawesi Tengah yang bekerja sama dengan pihak Dinas Ketahanan Pangan kabupaten Poso
Pasalnya, kegiatan pasar murah yang diharapkan dapat membantu masyarakat (Solusi) akan kebutuhan bahan pokok yang makin melonjak harganya, jelang perayaan Natal dan Tahun Baru ini, justru semakin menyulitkan karena adanya produk bahan pokok yang kualitasnya buruk.
Kegiatan pasar murah yang digelar di alun alun Sintuwu Maroso Poso, pada Senin 11 Desember 2023 lalu, ternyata salah satu komoditas bahan pokok yakni, telur ayam, ternyata kualitasnya teramad buruk dan sangat merugikan masyarakat, terutama mereka selaku pelaku usaha UMKM seperti para pedagang warung makan.
Dikatakan Eli Kasim, saat di temui media ini Rabu malam 13 Desember 2023, dirinya merasa sangat di rugikan dengan produk telur yang di jual. Selain bau yang tidak sedap, warna kuning sebagian sudah bercampur dengan warna putih telur.
“Sudah sekian lama saya ini mengolah telur, untuk kami jadikan lauk pada produk makanan yang kami jual, tapi baru kali ini telur telur tersebut, selain kuning telur sudah tercampur ke putih telur, saat dimasak baunya sudah tidak sedap. Tidak seperti telur yang biasanya kami olah” ungkap Eli Kasim yang sehari harinya mangkal bersama gerobak dagangannya di depan taman ruang terbuka hijau (RTH) , di seputaran jalan pulau Sabang Poso .
Ditambahkan Eli Kasim, berdasarkan pengalaman dirinya, telur yang kualitasnya baik, saat di rebus atau di masak jarang mengalami keretakan atau pecah. Namun, telur yang ia beli di kegiatan pasar murah, baru terkena air panas kulit telur sudah retak retak alias pecah.
Pada kegiatan pasar tersenut, Eli membeli telur ayam sebanyak 20 rak.. Dimana setiap raknya berisi 30 butir telur ayam. Sementara 1 rak telur ayam di jual sebesar 40 ribu rupiah.
Bahkan saat sebagian telur telah dimasak untuk dijadikan lauk pada produk nasi kuning yang di jual Eli, ternyata banyak pembeli yang komplain serta meminta mengganti lauk telur dengan lauk ikan.
Saat disinggung, seberapa banyak telur yang kualitasnya buruk. Jawab Eli, hampir semua telur yang ia beli kualitasnya buruk.
Sementara itu, kepala Dinas Pangan Provinsi Sulawesi Tengah, Iskandar Nongtji, saat di konfirmasi media ini antara lain menyatakan, jika pihaknya akan menindaklanjuti laporan tersebut dengan melakukan koordinasi dengan Dinas Ketahanan Pangan kabupaten Poso.
“Terima kasih atas infonya, insya Allah kami tindak lanjuti koordinasi dengan Dinas Ketahanan Pangan Poso” pungkasnya. (SYM)