Selasa, 26 Nov 2024
xPasang iklan readnews
Iklan di ReadNews Pasti Untung

Irjen Agung: Benteng Huraba Saksi Perjuangan Pahlawan Lawan Belanda

waktu baca 4 menit
Senin, 6 Mei 2024 04:40 0 228 M Rizky Hidayatullah

READNEWS.ID, TAPANULI SELATAN – Monumen Benteng Huraba di Pintu Padang, Kecamatan Batang Angkola, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), jadi saksi sejarah, perjuangan para Pahlawan terdahulu saat lawan agresi Belanda.

Pasang Iklan

Selain saksi perjuangan saat tempur lawan Belanda, 75 tahun silam atau tepatnya 5 Mei 1949, di Benteng Huraba pula 27 Pahlawan yang terdiri dari 11 Mobrig (Brimob saat ini-red), dan 16 TNI, gugur saat pertahankan monumen bersejarah tersebut.

“Maka, semangat patriotisme, bela negara, cinta tanah air, maupun rela berkorban harus kita kobarkan dan wariskan ke anak cucu generasi penerus bangsa Indonesia,” tegas Kapolda Sumatera Utara (Kapoldasu), Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, SH, SIK, MSi, saat jadi Inspektur Upacara peringatan Hari Juang Benteng Huraba ke-75, Minggu (05/05/2024).

Dalam kesempatan ini, Kapoldasu turut menyampaikan pesan ke segenap peserta Upacara, untuk terus mengobarkan semangat meneruskan perjuangan Pahlawan terdahulu, yang mempertahankan Benteng Huraba dari serangan Belanda.

Pasang Iklan

“Di monumen bersejarah ini, telah terjadi peristiwa pengorbanan darah dan nyawa para Pahlawan terdiri dari Mobrig, TNI, dan masyarakat,” jelas Kapoldasu.

Kapoldasu menjelaskan, sebagai bagian dari anak bangsa, ia juga mengajak ke generasi penerus, khususnya di jajarannya untuk mengisi kemerdekaan agar Indonesia lebih baik. Baginya, para generasi penerus, perlu tahu momentum perjuangan Pahlawan terdahulu di monumen Benteng Huraba.

“Oleh karenanya, saya ucapkan terima atas kehadirannya pada peringatan bersejarah di monumen Benteng Huraba ini,” ucapnya.

Baginya, para prajurit, khususnya di jajaran Tamtama dan Bintara Polri yang masih muda, perlu mengikuti semangat juang para pejuang yang telah mempertahankan Benteng Huraba.

“Maka, mari kita terus memupuk rasa kecintaan pada perjuangan dan bangsa Indonesia,” imbuhnya.

Cinta Tanah Air

Kapoldasu mengaku, bahwa pihaknya selalu menekankan, kecintaan akan bangsa dan negara, harusnya hanya mengharap ridho Allah SWT semata. Tapi hari ini, Indonesia sudah cukup sejahtera dengan bisa menggaji pengabdi negara.

“Untuk itu, kami dan kita semua yang mendapat gaji dari negara, harus terus tulus, ikhlas, dan maksimal dalam melayani masyarakat,” tegas Kapoldasu.

Dewasa ini, bangsa Indonesia, lanjut Kapoldasu, sudah semakin rasakan negara yang semakin baik. Dan tak jarang, sebagai generasi penerus, semua sudah merasakan bahwa bangsa dan negara ini adalah sandaran bersama.

Negara ini, sudah merdeka cukup lama. Juga, para pejuang telah melewati proses perjuangan dengan berkorban nyawa dan darah. Mungkin, tak akan ada yang rela untuk mengulang kembali masa-masa penjajahan itu.

Lanjut Kapoldasu, 11 jam menguasai Benteng Huraba ini, merupakan rekor terlama bagi Belanda yang memiliki banyak hal. Padahal saat itu, dari sisi persenjataan dan pasukan, Belanda jauh lebih banyak dari pejuang Indonesia.

“Dan tak bisa kita pungkiri, Belanda bisa sampai di Benteng ini, karena adanya peran pengkhianat. Dan itulah yang harus kita kelola hari ini. Bahwa yang harus kita besarkan adalah para Pahlawan, bukan pengkhianatannya,” ajaknya.

Usai melaksanakan Upacara, Irjen Agung melanjutkan acara ramah tamah bersama masyarakat sekitar Benteng Huraba. Di sana, Irjen Agung juga memberikan tali asih secara simbolis, ke para Tokoh, masyarakat, keluarga veteran, Lansia, dan anak yatim.

Bermanfaat Bagi Orang Lain

Menurut Kapoldasu, sebagai bangsa yang merdeka, kiranya generasi Indonesia saat inu, harus bisa memaknai kehidupan dengan mengisi dan melanjutkan perjuangan di bidang masing-masing. Khususnya yang bisa bermanfaat bagi orang lain.

Kapoldasu menegaskan, bahwa TNI-Polri dan seluruh masyarakat tidak akan ada pernah matinya. Baginya, inilah sejatinya bangsa Indonesia. Kapoldasu berpesan, dalam mengisi kemerdekaan ini, tidak bisa dilalui dengan santai-santai.

“Setiap anak bangsa harus mengisi kemerdekaan dengan menjadi orang yang bermanfaat bagi yang lain. Termasuk bagi kita semuanya, para pejabat dan pemangku kepentingan harus terus memberikan manfaat terbaik ke masyarakat,” tandasnya.

Sebelumnya, mewakili Forkopimda Tabagsel, Bupati Tapsel, Dolly Pasaribu, dan Pj Bupati Padang Lawas Utara, Patuan Rahmat Syukur P Hasibuan, mengulosi Kapoldasu.

Selain itu, Forkopimda Tabagsel juga mengulosi Dansat Brimob Poldasu, Kombes Pol Rantau Isnur Eka. Para Tokoh Tabagsel, juga menyambut kedatangan Kapoldasu dengan adat khas Batak Angkola.

Sejarah Singkat

Menurut informasi dari berbagai sumber, 75 tahun silam, Inspektur Kelas I Mayor Mas Kadiran, memimpin pertempuran di Benteng Huraba. Mayor Mas Kadiran yang saat itu menjabat Komandan Keresidenan Tapanuli yang bertempat di Panyabungan, Mandailing Natal, bersama TNI, dan masyarakat bertempur dari agresi Belanda.

Selain Mayor Mas Kadiran, nama Pahlawan lain seperti, Mayor Bejo, juga terukir sebagai pejuang melawan agresi Belanda dalam peristiwa bersejarah di Monumen Benteng Huraba ini. Di Monumen Benteng Huraba, juga terdapat dua meriam bernama Simanis dan Lucsim.

M Rizky Hidayatullah

xAyu Octa Lip care Serum