Transplantasi terumbu karang ini dilakukan dengan penurunan 11 unit modul VAR, total ada 396 fragmen karang, dimana setiap modul terdapat 36 bibit.

Rehabilitasi terumbu karang ini diinisiasi oleh Yayasan MAERO (Masyarakat Ekologi dan Reaksi Konservasi) berkolaborasi dengan DECONESIA (Deco Dive Indonesia), KKDC UCM (Kudu-Kudu Diving Club Universitas Cokroaminoto Makassar), BDC (Bontosua Diving Club), Karang Taruna IPPB (Ikatan Pemuda Pemudi Bontosua) serta Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Selatan.

Selain itu, kegiatan ini juga melakukan pengumpulan data kondisi terkini seperti Kualitas Perairan (parameter fisika), Ekosistem (terumbu karang, padang lamun, ikan karang), Hydrosonography (kontur, pasang surut) dan GIS (peta, flow model). Dalam kesempatan ini juga dilakukan pengenalan dasar-dasar penyelaman kepada kelompok pemuda Bontosua yang diharapkan nantinya menjadi “Pengelola Kawasan Konservasi”.

Direktur Eksekutif Yayasan MAERO, Rudi Rahmat berkomitmen untuk menambah jumlah karang yang ditanam nantinya dilokasi ini dengan harapan keberadaan terumbu karang ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas baik itu untuk kegiatan penelitian, perikanan, pariwisata dan sebagainya. Lebih lanjut Rudi Rahmat mengajak kepada seluruh pihak untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan rehabilitasi terumbu karang yang saat ini mengalami banyak kerusakan.