Sehingga, kata dia, pada 2023 lalu, perusahaan berhasil memberikan kontribusi pajak signifikan ke negara sebesar Rp52,39 triliun. Jumlah ini meningkat 15,6 persen dari kontribusi pajak PT PLN tahun 2022 sebesar, yaitu Rp45,31 triliun.

Ia menjelaskan, PT PLN berkomitmen terus menjaga kinerja perusahaan dan keuangan yang baik. Melalui pengelolaan perusahaan yang profesional dan transparan, pihaknya dapat memberikan kontribusi yang besar bagi perekonomian dan pendapatan negara.

Darmawan juga memaparkan, bahwa pertumbuhan penjualan listrik 2023 yang mencapai 288,44 Terrawatt hour (TWh) atau meningkat hingga 5,36 persen YoY dari 273,76 TWh pada 2022 lalu juga jadi penopang utama, sehingga kontribusi pajak PT PLN bisa mengesankan.

“Hal ini searah terhadap peningkatan total pendapatan PLN yang mencapai Rp487,38 triliun pada 2023. Yang tentu, naik drastis dari total pendapatan tahun 2022 yang sebesar Rp441,13 triliun,” urainya.

“Capaian ini berhasil berkat perjuangan seluruh insan PLN yang menjalankan transformasi berbasis digital secara end to end. Sehingga kini PLN menjadi semakin lincah, unified, dan kokoh menghadapi segala tantangan,” tambah Darmawan.

Kondisi Keuangan PLN yang Sehat

Sedangkan, Direktur Keuangan PLN, Sinthya Roesly, menambahkan, dalam beberapa tahun terakhir pihaknya fokus dalam melakukan transformasi pengelolaan keuangan. Pihaknya juga melakukan berbagai inisiatif strategis.

Misalnya, cash war room, centralized payment, centralized planning, dan notional pooling. Dengan transformasi menyeluruh di tubuh perusahaan, ucap Sinthya, pengelolaan keuangan semakin efisien, kredibel, dan akuntabel.

“Kini PLN memiliki kondisi keuangan yang sehat. Sehingga mampu memberikan dampak signifikan bagi pertumbuhan ekonomi Nasional,” pungkas Sinthya.