READNEWS.ID, POSO – Pernyataan dari orang tua santri atas nama ASK yang mana di Pondok Pesantren (Ponpes), Babul Khair telah terjadi pembullyan oleh kakak kelas (senior) terhadap adik kelas (Junior), ternyata di bantah secara tegas oleh pihak Ponpes Babul Khair. (Baca berita terkait; disini)
Pihak Ponpes menegaskan, Semua tidak benar, semua murni perkelahian tidak seperti yang beredar di Medsos saat ini.
Kemudian pernyataan yang mengatakan tentang adu domba yang dilakukan oleh senior (kakak kelas) kepada junior (adik kelas), itu juga tidak sesuai dengan yang terjadi di Pondok, yang ada murni perkelahian yang disebabkan oleh santri atas nama ASK yang mengejek atau menghina temannya, sehingga temannya tersebut tersulut emosi dan terjadinya perkelahian tersebut.
“Saat itu santri FA mengejek santri ASK untuk berkelahi ke lantai 2 dan saat itu kakak kelas sebagian berada di Masjid. Perkelahian itu tidak ada sangkut pautnya dengan kakak kelas” ungkap pihak Ponpes
Selanjutnya pihak Ponpes Kemudian pernyataan yang menyatakan anaknya 2 kali, itu tidak benar. Yang sebenarnya pertama adalah hanya perdebatan dan kesalahpahaman terhadap sesame teman kelas 1 terkait pipa kamar mandi yang dituduhkan oleh santri ASK terhadap santri FB. Ketidak terimaan santri FB atas tuduhan ASK, sehingga hampir terjadi perkelahian, tetapi cepat di cegah oleh kakak kelas.
Terkait masalah pernyataan santri ASK kalau dia di tendang perutnya itu tidak benar. Dan kejadian kedua, murni perkelahian antara santri ASK dan FA dikarenakan santri ASK mengejek santri FA dengan perkataan yang tidak diterima oleh santri FA. Karena sebab itu santri FA mengajak ASK untuk berkelahi di lantai 2 karena takut ketahuan oleh Pembina pondok.
Perihal Ananda ASK sakit, bukan karena disebabkan perkelahian tersebut seperti yang disebarkan di media, karena setelah perkelahian tersebut, pada tanggal 12 Agustus 2025, Santri ASK masih mengikuti kegiatan / lomba 17 Agustusan antar Pondok Pesantren.
Sampai tiba di penyelesaian masalah di tanggal 16 Agustus 2025 terkait perkelahian dan santri ASK di bawa pulang oleh orang tuanya masih dalam keadaan sehat, bahkan pada saat diambil ulang tanggal 18 Agustus 2025 keadaan santri ASK masih dalam keadaan sehat.
Terkait pernyataan dari postingan orang tua santri ASK, masalah bully dan persoalan adu domba itu tidak benar atas kesaksian para santri yang dikumpulkan di dalam masjid di depan wartawan.
Terkait masalah salah satu pengurus pondok yang bersuara besar/ bernada tinggi saat menegur santri yang masih berkeliaran di jam tidur siang memang benar adanya. Karena sebelumnya sudah ditegur seluruh santri untuk tidur siang dengan nada seperti biasa (tidak bernada tinggi) tetap saja masih ada santri yang melanggar, sehingga terjadi peneguran dengan suara yang lebih besar (nada tinggi). Akibat dari suara tersebut, orang tua ASK merasa tersinggung/ tidak terima serta merasa tidak dihargai. Sehingga orang tua ASK, menarik anaknya dimasukan ke mobil untuk dibawa pulang Kembali. Setelah itu orang tua santri mendatangi kembali pengurus yang bersuara besar tersebut di tangga masjid untuk mempertanyakan kenapa harus menggunakan nada tinggi saat ada orang tua santri. Sehingga pengurus tersebut menjawab bukan ditujukan untuk orang tua tetapi untuk santri sehingga orang tua dari santri ASK merasa tidak terima sambil menunjuk-nunjuk pengurus tersebut dan dilihat oleh sebagian santri dan berkata “akan saya kasuskan” dan dijawab oleh pengurus tersebut dengan kata “silakan”.
Penyebab memar di lengan sebelah kiri ASK akibat dari perkelahian yang terjadi di tanggal 12 agustus 2025 dengan santri FA. Adapun memar di bagian yang lain itu tidak diketahui penyebabnya. Karena kesaksian dari sebagian santri kalau mereka hanya melihat adanya memar di bagian lengan kiri. Menurut kesaksian dari beberapa santri, bahwa santri ASK sering menggunakan alat pemukul tubuh.
Selanjutnya, saat dikonfirmasi dan juga saat media ini merilis pemberitaan awal pihak pelaksana harian Abdu Umar mengakui jika dirinya tidak pernah membawa HP atau sering menggunakan mode silent pada hpnya saat menjelang sholat Magrib hingga usai sholat Isya. (SYM)