“Saya juga ingin membantah berbagai berita, yang menyatakan saya telah memukul mereka pakai sapu. Lalu, saya tegaskan, itu tidak benar. Saya hanya kesal, kenapa tega berulang kali mencuri di RAM saya, padahal sudah saya ingatkan,” ucapnya.

Sebagaimana seorang ayah, Samosir hanya sedikit menampar anak-anak itu dengan sandal. Agar memberikan pengajaran selaku sebagai seorang ayah yang juga punya anak. Karena, Samosir sudah merasa tak tahan akan ulah mereka.

“Kemudian, yang ingin saya sanggah di pemberitaan media massa, mereka (anak-anak) itu bukan main-main di RAM saya. Tapi memang niatnya mencuri,” lanjutnya.

Ia juga sudah sempat membuat bukti video yang memperlihatkan di kepala kedua anak itu sedang bawa brondolan sawit pada saat pencurian terjadi.

Sudah Melapor

Sementara, Kuasa Hukum dari Samosir, yakni Dipo Alam Siregar, SH, mengutarakan, terkait hal ini, pihaknya juga sudah membuat laporan polisi ke Polres Tapanuli Selatan (Tapsel), sebanyak 3 kali atas dugaan kasus pencurian oleh DH dan AS.

Laporan pertama, pada Kamis (19/9) lalu, terkait pencurian brondolan Sawit seberat 86 Kg. Kemudian, laporan kedua pada Kamis (26/10) lalu, terkait pencurian brondolan Sawit sebanyak 250 Kg.

Dan laporan terakhir, pada Sabtu (28/10) lalu, terkait pencurian brondolan Sawit sebanyak 350 Kg. Hal ini, menurut Dipo, sesuai dengan Surat Tanda Penerimaan Laporan (STPL) dari Polres Tapsel.

“Untuk laporan pertama, sudah selesai tahap diversi. Untuk selanjutnya tinggal menunggu penetapan dari Pengadilan untuk menentukan apa hukuman terhadap kedua anak itu,” jelasnya.

Sedangkan, untuk laporan kedua, kata Dipo, pihak kepolisian telah memanggil kedua anak itu untuk proses klarifikasi. Dan yang laporan ketiga, saat ini tutur Dipo, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan dan belum memanggil keduanya.