READNEWS.ID, BALUT – Sengkarut pelaksanaan pemilihan Kepala desa serentak (Pilkades) kabupaten Banggai Laut tahun2023 nampaknya belum kunjung selesai.
Sampai hari ini, tim Penyelesaian Sengketa Pilkades masih terus memroses sejumlah pengaduan.
Beberapa gugatan yang masuk terkait dugaan pelanggaran dengan berbagai latar belakang, di antaranya berasal dari desa Kokudang, Lalong, Alasan dan Lipu Lalongo.
Entah bagaimana model penyelesaian sengketa yang ditempuh panitia Kabupaten namun banyak pihak berharap para pengambil kebijakan mengambil langkah cepat dan tak membiarkan masalah berlarut-larut.
Pengaduan terbaru datang dari desa Nggasuang.
Di Desa itu pilkades diikuti tiga kandidat, Ikbal, Rafael Yategi dan Suardi A. Tia. Hasil pemungutan suara dimenangkan Ikbal dengan 179 suara.
Belakangan, kemenangan Ikbal dipermasalahkan rivalnya, calon dengan nomor urut 3, Rafael Yategi.
Kepada media ini, Rafael mengaku sangat keberatan dan merasa dicurangi karena Ikbal melalui Johanis Maimali diduga membayar sejumlah wajib pilih untuk memilihnya di Pilkades.
Johanis sejatinya adalah kepala desa Nggasuang saat ini yang masa jabatannya baru akan berakhir pada 30 Oktober 2023.
“Johanis tidak lagi ikut karena sudah tiga periode menjabat Kades. Yang tidak bisa saya terima dia berpihak ke salah satu calon bahkan sampe main uang,” sesal Rafael.
Kasus ini sejak mula sudah dilaporkan di tingkat panitia desa setempat dan telah dilakukan penelusuran awal.
Hasilnya, money politik itu terbukti.
Panitia Pilkades desa Nggasuang yang menggelar rapat tertanggal 5 Oktober 2023 membenarkan terjadinya pemberian sejumlah uang oleh pelaku atas nama Johanis Maimali kepada warga dan meminta yang bersangkutan memilih Ikbal pada Pilkades tersebut.
Keputusan itu sebagaimana tertuang dalam berita acara penyelesaian masalah yang ditandatangani dengan nomor 18/BA/Pilkades.Ngg/2023.
Berita acara dibuat rangka empat dimana tindasannya telah diteruskan ke Kecamatan dan panitia Kabupaten.
“Ini so kacau di kampung. Banyak warga yang mendukung dan menuntut masalah ini diselesaikan,” ujar Rafael, Senin (16/10).
Dia mengaku sengaja datang ke Banggai untuk memastikan pengaduannya ditindak lanjuti.
“Saya berharap pengaduan kami bisa diproses sehingga kami dan warga desa Nggasuang mendapat kepastian hukum dan keadilan. Saya juga meminta kasus ini diseriusi karena bukti-buktinya sudah jelas dan sudah ada pengakuan tertulis,” ungkapnya. (Sbt)