Pemerintah Desa Sintuwulemba dalam kesempatan tersebut juga menyerahkan insentif bagi rohaniawan, guru sekolah minggu, guru mengaji, serta tokoh adat, dengan menggunakan alokasi Dana Desa. Langkah ini dinilai sebagai bentuk dukungan terhadap pembangunan karakter keagamaan dan nilai budaya di masyarakat.
Prosesi pemasangan lilin menjadi salah satu momen menarik. Tidak hanya umat Kristen, beberapa warga Muslim turut berdiri sejajar mengambil bagian dalam prosesi. Pemandangan ini mendapat respons positif dari warga yang hadir, mengingat Sintuwulemba memiliki sejarah masa konflik yang pernah membelah hubungan sosial di wilayah Poso.
Acara kemudian ditutup dengan santap hidangan bersama. Warga tampak saling berbagi meja, bercengkerama, dan menikmati suasana kekeluargaan.
Perayaan Natal tahun ini disebut sebagai cerminan tagline Desa Sintuwulemba, HEBAT – Harmoni, Elok, Berinovasi, dan Terdepan, terutama dalam upaya menjaga kerukunan dan membangun kehidupan sosial yang inklusif.





