READNEWS.ID, JAKARTA – Debat keempat cawapres 2024 yang digelar di Jakarta Convention Centre (JCC), Senayan, Jakarta pada Minggu (21/1/2024) kemarin kembali menjadi sorotan para akademisi.

Tema debat cawapres yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI kali ini mengusung tema energi, sumber daya alam, pangan, pajak karbon, lingkungan hidup, agraria, dan masyarakat adat.

Pengamat Politik Universitas Brawijaya (UB) Malang, Prof. Anang Sujoko menilai penampilan dari tiga calon wakil presiden (Cawapres) dalam debat keempat 2024, secara keseluruhan belum ada solusi atau program strategis dan terkesan normatif.

“Kalau dilihat secara keseluruhan, tiga cawapres belum menawarkan atau menyampaikan solusi atau program strategis dalam mengatasi permasalahan dalam tema debat kali ini, baik sumber daya alam, masyarakat adat, agraria dan lain-lain,” ujarnya, Minggu (21/1/2024).

Prof. Anang Sujoko menambahkan, solusi yang di tawarkan ketiga cawapres tersebut tidak disertai argumentasi yang kuat sehingga potensi dari solusi itu belum mereka paparkan.

“Solusi yang ditawarkan tidak disertai dengan argumentasi yang kuat. Sehingga bagaimana tingkat keberhasilan atau potensi dari solusi itu belum dipaparkan dengan meyakinkan. Padahal dalam debat ini poinnya adalah untuk meyakinkan solusi yang disampaikannya,” ungkapnya.

Hal senada juga diungkapkan pengamat politik dari Universitas Trunojoyo Madura, Surokim Abdussalam bahwa ketiga kontestan debat, yakni Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka, dan Mahfud Md sudah semestinya tampil substantif dengan lebih mengedepankan solusi pada setiap permasalahan yang dibahas.

“Kalau dari pandangan saya, sebenarnya masih banyak permasalahan yang belum terjawab oleh para calon presiden. Jadi debat ini bukan sekadar ide, tetapi harus lebih memberikan detail solusi pada permasalahan. Calon wakil presiden punya peran menebalkan simpati kepada publik, sekaligus punya sistematis yang kuat,” ujarnya, Minggu (21/1/2024).

Penggiat lingkungan hidup Universitas Airlangga (Unair), Putri Indah juga menyoroti ketidakjelasan solusi konkret terhadap masalah lingkungan hidup.

“Isu lingkungan hidup sudah semakin mendesak, para pemilih sebenarnya membutuhkan rencana yang lebih rinci dan terukur dari ketiga kontestan,” ujarnya, Senin (22/1/2024).

Peneliti lingkungan hidup dan Ekosistem, Universitas Indonesia (UI), Dr. Mega Sari mengungkapkan, kurangnya fokus pada perlindungan ekosistem seperti deforestasi dan eksploitasi sumber daya alam pada debat cawapres kali ini.