READNEWS.ID, JAKARTA – Lenong Betawi adalah seni pertunjukan tradisional rakyat Betawi yang dikemas dalam cerita sandiwara yang penuh improvisasi dialog, tarian dan humor khas Betawi.
Kesenian Lenong Betawi yang sudah berkembang sejak akhir abad ke 19 ini, biasanya diiringi dengan Musik Gambang Kromong, yang terdiri dari beberapa jenis alat musik seperti gambang, kromong, gong, kendang, kempor, suling, dan kecrek, serta alat musik ala Tionghoa, seperti tehyan, kongahyan, dan sukong.
Menurut sejarah yang berkembang di masyarakat, terdapat dua versi mengenai asal usul Lenong, Versi pertama menyebutkan bahwa Lenong erat kaitannya dengan seni pertunjukan di Tiongkok, yang dikembangkan di Betawi oleh orang Tionghoa Peranakan di kawasan perkebunan milik Tionghoa.
Versi yang kedua menyebutkan, Lenong berasal dari Persia, dikarenakan disetiap pertunjukannya, Kesenian ini memiliki kemiripan dengan teater komedi khas Persia.
Dalam praktiknya, Kesenian Lenong memiliki ciri khas yang menonjol yaitu, panggung berbentuk tapal kuda. Panggung ini ditata sedemikian rupa dengan dekorasi yang disebut Seben (Seben terdiri dari beberapa layer selebar 3×5 meter yang menyajikan berbagai macam corak).
Lenong Betawi ini juga memiliki tata cara susunan acara tersendiri, sebelum sandiwara dimulai, dilakukan upacara khusus yang disebut Ungkup berisikan pembacaan doa dan sesaji.
Setelah itu, dilakukan upacara sambutan yaitu Sepik yang merupakan penjelasan lakon yang akan dipentaskan.