READNEWS.ID, PEMALANG – Tujuan pernikahan yang menghasilkan pengantin bernama suami – istri adalah dalam rangka meneruskan keturunan yaitu dengan diberikanya anak sebagai generasi penerus.

Akan tetapi ada juga yang sudah lama menikah, namun belum juga dikaruniai momongan.

Bagi mereka yang sudah lama menikah tetapi belum mendapat keturunan, berbagai cara rela dilakukan. Mulai dari program hamil, hingga melakukan cara-cara tradisional.

Di Tegal Jawatengah , ada kepercayaan tradisi yang berkaitan dengan keturunan tersebut, dengan nama Mantu Poci.

Konon, tradisi Mantu Poci di Tegal ini sudah ada semenjak tahun 1930-an dan berkembang terutama di Desa Sidakaton, Sidapurna, Dukuhturi, Kupu, Lawatan, dan Kepandean yang berada di Kecamatan Dukuhturi, Tegal.

Ada juga sumber yang mengatakan bahwa tradisi ini digelar di daerah pesisir Utara seperti Tegalsari, Muarareja, Tunon, Cabawan, dan Margadana

Dikutip dari tulisan Syamsul Bakhri dalam Jurnal Analisa Sosiologi (2018), asal muasal tradisi Mantu Poci berawal dari sepasang calon pengantin yang melarikan diri dari Desa Sidakaton, karena alasan tidak mau dijodohkan oleh kedua orang tuanya.

Pasalnya mereka sudah mempunyai pilihannya pasangannya masing-masing.