Rabu, 23 Okt 2024
xPasang iklan readnews
Iklan di ReadNews Pasti Untung

Sebanyak 2.379 Narapidana Di Sulteng Diusulkan Mendapatkan Remisi HUT Kemerdekaan Tahun 2024

waktu baca 2 menit
Selasa, 13 Agu 2024 18:13 0 19 M Rizky Hidayatullah

READNEWS.ID, PALU – Kantor Wilayah Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kanwil Kemenkumham Sulteng) telah mengajukan usulan pemberian remisi umum kepada Hukum dan RI bagi 2.379 narapidana dan anak binaan pemasyarakatan di seluruh Lembaga Pemasyarakatan (Lapas), Rumah Tahanan Negara (Rutan) dan Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) di wilayah Sulawesi Tengah.

Pasang Iklan

Usulan remisi ini diberikan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik ke-79 tahun .

Kepala Kanwil Kemenkumham Sulteng, Hermansyah Siregar, mengatakan bahwa pemberian remisi merupakan bentuk apresiasi atas perilaku baik para narapidana selama menjalani masa pidana.

“Remisi juga diharapkan dapat menjadi motivasi bagi narapidana untuk terus berbuat baik dan mempersiapkan diri untuk kembali ke ,” ujarnya. Selasa, (13/8/2024).

Pasang Iklan

Dari 2.379 remisi yang diusulkan, sebanyak 2.366 orang mendapatkan Remisi Umum (RU) I, 7 orang RU II dan langsung dinyatakan bebas pada tanggal 17 Agustus), dan, 6 orang Pengurangan Masa Pidana Umum Khusus I kepada Anak Binaan Pemasyarakatan, adapun rinciannya, diantaranya:

  1. Lapas Palu = 602 orang,
  2. Lapas Luwuk = 213 orang,
  3. Lapas Ampana = 177 orang,
  4. Lapas Tolitoli = 206 orang,
  5. Lapas Kolonodale = 161 orang,
  6. Lapas Leok = 116 orang,
  7. Lapas Parigi = 205 orang,
  8. Lapas Palu = 130 orang,
  9. LPKA Palu = 10 orang,
  10. Rutan Palu = 143 orang,
  11. Rutan = 276 orang,
  12. Rutan Poso = 140 orang.

“Remisi Umum I sebanyak 2.366 orang, RU II sebanyak 7 orang dan Remisi Khusus I ada 6 orang. Jadi, 7 orang narapidana nanti langsung bebas di tanggal 17 Agustus 2024 ini,” terang Hermansyah.

Ia menambahkan bahwa proses penetapan penerima remisi tahun ini dilakukan secara lebih ketat dengan mempertimbangkan berbagai aspek, seperti perilaku, , dan partisipasi dalam program pembinaan.

“Ini adalah hak mereka, dan pastinya proses pemenuhannya diberikan tanpa adanya diskriminasi dan praktik pungutan liar. Kita mempertimbangkan perilaku mereka selama menjalani masa pembinaannya,” tutupnya.

M Rizky Hidayatullah

xAyu Octa Lip care Serum