READNEWS.ID, TAPANULI SELATAN – Aksi mogok kerja sejumlah Karyawan PT SAE pada proyek pembangunan PLTA Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), sempat ricuh, pada Jumat (16/2/2024) pagi.
Pihak Kepolisian dari Polres Tapsel dan Polsek Batang Toru yang berjaga di lokasi, sempat kewalahan melerai aksi mogok kerja Karyawan PT SAE yang sempat ricuh itu. Berutung, kericuhan tak berlangsung lama.
Hadir dalam pengamanan aksi mogok kerja antara lain, Kasat Intelkam Polres Tapsel, AKP Hasudungan Butarbutar. Kasat Samapta Polres Tapsel, AKP Tona Simanjuntak, SH. Danramil Batang Toru, Kapten Inf H Sirait.
Namun, atas kericuhan itu beberapa orang menjadi korban. Para korban mengalami luka-luka. Mereka yang jadi korban adalah Tim Humas PT SAE, yang sempat terlibat kericuhan dengan Karyawan yang mogok kerja.
Mereka adalah, Zainal Lubis, warga Desa Batu Hula. Kemudian, Ngolu Panjaitan, warga Desa Haunatas. Lalu, Najar Amin Gultom, warga Desa Haunatas. Serta, Unyil Hutasoit.
Selain, korban luka, akibat insiden ini satu unit mobil bernomor polisi BL 8468 F mengalami kerusakan pada bagian kaca depan dan pintu sebelah kanan. Para Karyawan, melakukan mogok kerja di R-17 PLTA di Desa Marancar Godang, Batang Toru.
Awal Mula Mogok Kerja
Kapolsek Batang Toru, Iptu RN Tarigan, SH, bersama Kanit Reskrim, Ipda Ery J Situmorang, SH, yang juga hadir, dalam rilis resmi menjelaskan, aksi mogok kerja ini, bermula dari rasa ketidakpuasan para Karyawan terhadap PT SAE.
“Di mana, menurut Karyawan, PT SAE berlaku semena-mena terhadap mereka, tanpa alasan. Dan, menurut Karyawan juga, PT SAE tak menanggapi kesepakatan antar mereka,” jelas Kapolsek.
Kapolsek mengurai, bahwa menurut Karyawan, PT SAE tak memberi surat kontrak kerja selama mereka bekerja di proyek pembangunan PLTA Batang Toru. Maka, Karyawan menuntut agar PT SAE memberi dan menjelaskan ke Karyawan surat kontrak kerja itu.
Karyawan juga, kata Kapolsek, menuntut libur agar mereka tetap mendapat hak tunjangan yang selama ini tak mereka dapatkan dari pihak Departemen Pengguna Tenaga Kerja.
“Karyawan memohon kepada pihak PT SAE agar menindaklanjuti hal ini kepada perusahaan,” terangnya.