“Dan untuk WBP beragama Hindu dan Buddha, pembinaan kepribadian kami lakukan di Vihara Lapas Kelas IIB Tebing Tinggi,” urainya.

Tak sampai di situ, sebut Anton, pihaknya juga memiliki pembinaan di bidang olahraga dan kesenian. Lalu, bidang kesadaran berbangsa dan bernegara yang meliputi, Upacara Bendera.

Untuk Upacara Bendera sendiri, berlangsung di tanggal 17 setiap bulan-nya. Demi mengasah kemampuan WBP, pihaknya juga menunjang dengan program pembinaan kemandirian.

Di mana, pembinaan kemandirian ini, meliputi program keterampilan yang mendukung usaha mandiri dan yang WBP kembangkan sesuai bakat yang ada padanya. Misalnya, pangkas rambut dan laundry.

“Hingga, bercocok tanam dengan metode hidroponik. Lalu, budidaya ikan air tawar, keterampilan merangkai papan bunga florist, dan pembuatan paving block,” ucap Anton.

Aplikasi Silateti di Lapas Kelas IIB Tebing Tinggi

Di Lapas Kelas IIB Tebing Tinggi juga sudah memiliki aplikasi Silateti (Sistem Informasi Lapas Tebing Tinggi). Aplikasi Silateti adalah sebuah inovasi yang dibangun untuk membantu meningkatkan mutu pelayanan di Lapas.

Aplikasi Silateti, memiliki fungsi sebagai layanan masyarakat dan pengawasan internal yang memuat salah satu fitur scan barcode. Fitur scan barcode, berfungsi minimalisir masuknya Handphone yang tidak terdaftar ke dalam Lapas.

Kalapas menegaskan, bahwa sebagai wujud implementasi pemenuhan hak WBP pada program pembinaan, Lapas Kelas IIB Tebing Tinggi terus menjalin kerja sama dengan pihak luar. Yaitu, untuk memberi pembinaan kerohanian dan pelatihan bagi warga binaan.

Bagi Kalapas, kegiatan-kegiatan positif seperti pembinaan kerohanian dan kemandirian merupakan wujud Lapas Kelas IIB Tebing Tinggi untuk penuhi hak beribadah setiap WBP.

“Dengan bantuan pihak luar, kami berharap dapat memberi kontribusi yang baik dan berdampak besar terhadap potensi ketika mereka bebas dan kembali ke masyarakat,” tandasnya mengakhiri.