READNEWS.ID, PALU – Pengusaha asal Tojo Unauna yang juga dikenal sebagai tokoh masyarakat, Samsurijal Labatjo, resmi melaporkan Mohammad David (MD), adik kandung Wali Kota Palu Hadianto Rasyid, ke Kepolisian Resor Kota (Polresta) Palu. Laporan tersebut berkaitan dengan dugaan penipuan dan penggelapan terkait janji proyek pemerintah yang tidak terealisasi serta pemesanan Air Minum kemasan Gelas Bergambar Wajah Walikota Palu Hadianto Rasyid.
Dalam laporannya yang teregister dengan nomor STTPL/1507/XI/2025/SPKT/POLRES KOTA PALU/POLDA SULAWESI TENGAH, Samsurijal mengaku mengalami kerugian materiil dan immateriil dengan total mencapai ratusan juta rupiah.
“Ratusan juta duit saya melayang akibat kejadian ini. Dia (David) menjanjikan pekerjaan proyek kepada saya, dan menyuruh saya mencetak Air Minum Kemasan Bergambar wajah Walikota Palu Hadianto Rasyid sebanyak 20.000 Dos, namun hingga laporan ini dibuat janji itu tak kunjung terealisasi,” ungkap Samsurijal saat ditemui di Seluna Caffe, Rabu (5/11).
Peristiwa bermula pada tahun 2021 ketika Samsurijal bertemu dengan Mohammad David di warung kopi Roemah Balkot dalam kegiatan sosial bertajuk Palu Berbagi yang saat itu dikaitkan dengan Pelaksanaan Kegiatan Sosial yang di beri nama ” Palu Berbagi ” dengan Branding Hadianto Rasyid sebagai Wali Kota Palu.
Dalam pertemuan itu, disepakati pemesanan bahan Baku berupa Dus dan Lied Cup Gelas sebanyak 20.000 dus untuk di produksi menjadi air minum dalam kemasan (AMDK) bergambar Hadianto Rasyid senilai Rp120 juta lebih. Samsurijal mengaku transaksi tersebut disertai janji akan diberikan paket pekerjaan di lingkungan Pemerintah Kota Palu.
Pada 15 Juli 2021, Samsurijal kembali bertemu dengan David, dan David menyampaikan dia telah berkoordinasi dengan Hadianto Rasyid mengenai produksi AMDK tersebut.
Menurut David, Hadianto menyampaikan apresiasi dan berjanji memberikan proyek pembangunan jalan dalam Kota Palu kepada Samsurijal beserta dua rekan lainnya, yakni H. Subhan Syam dan Roby Huiyadi.
Keesokan harinya, David kembali menemui ketiganya dan meminta uang sebesar Rp30 juta sebagai panjar proyek yang dijanjikan. Uang tersebut, kata Samsurijal, ditransfer langsung ke rekening David.

Beberapa hari kemudian, David kembali meminta tambahan dana sebesar Rp50 juta dan 7,5 Juta dengan janji bahwa perusahaan milik Samsurijal akan diumumkan sebagai pemenang tender proyek bernilai miliaran rupiah.
Selain itu, Samsurijal juga menyebut telah melunasi biaya produksi Bahan Baku AMDK tersebut berupa Dus dan Lied Cup Gelas di Surabaya senilai Rp120 juta, namun proyek yang dijanjikan tidak pernah terealisasi.
“Bayangkan saja, bagaimana besarnya kerugian saya,” ujarnya.
Setelah pengumuman hasil lelang, ternyata perusahaan lain yang justru ditetapkan sebagai pemenang. Meskipun sempat dijanjikan proyek pengganti pada tahun 2023, janji tersebut kembali tidak ditepati.
Berbagai upaya komunikasi yang dilakukan Samsurijal kepada David maupun Wali Kota Hadianto Rasyid juga tidak mendapatkan tanggapan.
Dalam pertemuan terakhir Samsurijal Labatjo berkomunikasi dengan Walikota Palu Hadianto Rasyid melalui Whatsap dan Samsurijal Labatjo di undang ke kantor Oleh Walikota Palu, saat pertemuan dengan walikota tersebut Samsurijal mengaku diperlihatkan 5 paket proyek pembangunan Kantor Lurah di wilayah kota Palu, dan Menurut keterangan Samsurijal dirinya diminta memilih satu dari lima paket proyek pembangunan kantor kelurahan, dengan catatan tidak mengambil proyek di Kelurahan Talise.
Karena alasan walikota Kantor lurah Talise sudah beliau janjikan pada seseorang, sehingga saat itu Samsurijal mengatakan bahwa memilih Lokasi paket kantor Lurah Bayoge saja. Setelah pertemuan dengan Walikota tersebut, Walikota memberikan petunjuk kepada Samsurijal Untuk berkoordinasi dengan Saudara Renold.
Samsurijal mengatakan Setelah pertemuan dengan Walikota, dirinya langsung Menghubungi saudara Renold melalui Whatsap dan renold menyuruh saya untuk bertemu dengannya di kantor KONI kota palu.
“Waktu itu Setelah keluar dari ruangan pak Wali saya langsung menghubungi pak Renold, ini masih ada semua bukti Chat Whatsaap antara pak Renold dan pak walikota,” kata Samsurijal sambil memperlihatkan semua bukti Chat antara dirinya dan Walikota serta Renold.
Samsurijal menambahkan Setelah dirinya bertemu dengan pak Renold saya di suruh ikut lelang dan memasukan penawaran serta melaporkan nama perusahaan yang saya pakai menawar di Paket proyek Pembangunan Kantor Lurah Bayoge. Namun ternyata setelah pengumuman lelang, perusahaan yang di masukannya kalah.
Ditanya kepada Samsurijal apakah setelah pengumuman lelang tersebut dirinya menghubungi Walikota dan Renold ?
Kata Samsurijal “Iya, saya menghubungi Pak Renold melalui Whatsaap dan hanya di jawab oleh Ronald Sabar tuaka, berarti belum rejekinya Komiu, insyaa Allah pekerjaan-pekerjaan berikut komiu dapat,” imbuhnya. Seraya memperlihatkan isi Chat Whatsaap dengan Renold kepada readnews.id.
Samsurijal Menambahkan sejak kejadian tersebut Walikota palu sudah tidak pernah lagi membalas Whatsaap nya dan tidak bisa lagi di hubungi.
“MD dan Wali Kota Palu tidak lagi merespons pesan maupun panggilan telepon saya. Karena itu, dengan berat hati saya menempuh jalur hukum untuk mencari keadilan,” pungkas Samsurijal.





