Perlu diketahui, berdasarkan informasi dari ketua kontingen, keikut sertaan kontingen Poso dalam kegiatan Raimuna ini merupakan peserta mandiri. Hanya karena semangat membangun jiwa kepramukaan, mulai dari peserta hingga official datang dengan biaya sendiri. “Kami datang dengan biaya sendiri tanpa ada sedikitpun bantuan dari pemerintah daerah kabupaten Poso. Ini semua kami lakukan karena ingin berpartisipasi dalam kegiatan kepramukaan nasional” tandas Elisabeth.
Setelah didesak oleh ketua rombongan, akhirnya dengan alasan yang terkesan di bait buat, panitia menyatakan alasan penolakan antara lain, Karema kabupaten yg tidak memiliki kepengurusan kwarcab, hingga alasan keterlambatan pendaftaran. “Kalau alasan pendaftaran, kenapa saat kami mendaftar dengan syarat menyetor uang sebesar 18 juta di terima oleh panitia” terang Elisabeth.
Saat ini kondisi kontingen Raimuna Poso serba kebingungan karena kondisi anggaran semakin menipis, belum lagi terdapat peserta yang jatuh sakit serta belum mendapat perawatan yang semestinya dan cuma terbaring di pinggir lapangan arena Jambore Raimuna. “Karena keberadaan kami dalan ketidak pastian, menyebabkan anggaran membengkak, bahkan untuk biaya kembali ke Poso pun kami belum dapat memastikan” urai Elisabeth. (SYM)