READNEWS.ID, PALU – Siapa sangka, di balik jeruji besi, tersimpan talenta dan kreativitas yang luar biasa. Warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Leok, Kabupaten Buol, yang dinaungi Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sulawesi Tengah (Kanwil Kemenkumham Sulteng), berhasil mengubah limbah kayu menjadi karya seni yang bernilai. Berbagai produk kerajinan kayu, seperti baki dan asbak, kini menjadi bukti nyata transformasi diri mereka.
Dengan memanfaatkan limbah kayu jati, amara, linggua, dan dou, para warga binaan, dibimbing oleh pihak Lapas bekerja sama dengan mitra eksternal, telah menciptakan produk-produk berkualitas tinggi. Pelatihan yang diberikan tidak hanya mengajarkan keterampilan teknis dalam mengolah kayu, namun juga menumbuhkan rasa percaya diri dan semangat berwirausaha.
“Program pembinaan kemandirian ini sejalan dengan program prioritas Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, yaitu penguatan dan peningkatan pendayagunaan warga binaan,” ujar Hermansyah Siregar, Kepala Kanwil Kemenkumham Sulteng. Minggu, (17/11/2024).
“Kami berharap, melalui kegiatan ini, para warga binaan dapat memperoleh keterampilan yang berguna untuk kehidupan di masa depan, serta berkontribusi pada perekonomian masyarakat,” sambungnya.
Keunikan produk-produk kerajinan kayu dari Lapas Leok terletak pada desainnya yang sederhana namun elegan, serta kualitas kayu yang baik. Setiap produk memiliki cerita tersendiri, yang mencerminkan semangat dan kreativitas para pembuatnya.
Tinggalkan Balasan