Dalam kesempatan tersebut, Syahduddi juga mengingatkan bahwa dengan masuknya tahun politik, masyarakat perlu mengantisipasi isu-isu sensitif terkait SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan), ujaran kebencian provokatif, serta penyebaran berita palsu (HOAX) yang dapat memecah belah warga.
“Ia menekankan agar masyarakat tidak terpolarisasi meskipun memiliki perbedaan pilihan politik,” ucapnya.
Prioritas yang utama adalah menjaga persatuan, kesatuan, kebersamaan, dan solidaritas di antara sesama warga Jakarta Barat, yang merupakan fondasi penting dalam menjaga stabilitas dan keamanan wilayah.
Dengan demikian, Jakarta Barat dapat menghadapi Pemilu 2024 dengan tenang, aman, dan harmonis, tanpa terpengaruh oleh gesekan politik yang bisa mengganggu ketentraman masyarakat. (AHK)