Namun, sebelum lebih jauh, Danny menekankan pentingnya memastikan bahwa Starlink telah memperoleh izin sebagai penyelenggara layanan Very Small Aperture Terminal (VSAT) dan Internet Service Provider (ISP) dari Kementerian Komunikasi dan Informatika. Danny mengaku tidak ingin sembarangan memasang jaringan tanpa persetujuan resmi.

“Kami perlu memeriksa izin-izin yang diperlukan terlebih dahulu. Setelah semua persyaratan terpenuhi, kami akan mempertimbangkan anggaran dan tahapan berikutnya. Yang paling penting adalah kenyamanan masyarakat dan kesuksesan program Longwis,” ucap Danny.

Danny menargetkan agar pemasangan Starlink di Lorong Wisata dapat dilakukan tahun ini. Meski begitu, ia belum menetapkan jadwal pasti untuk uji coba layanan tersebut.

“Saya berharap bisa menerapkan ini tahun, karena jangkauannya lebih luas, teknologinya lebih canggih, dan biayanya lebih terjangkau. Saya rasa ini adalah pilihan yang tepat,” pungkasnya.

Starlink merupakan layanan internet berbasis satelit yang dimiliki oleh Elon Musk yang telah dikembangkan sejak 2015 dan baru saja diluncurkan di Indonesia pada Mei 2024. Dengan hadirnya teknologi tersebut, masyarakat Indonesia kini memiliki akses internet yang lebih handal untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Starlink merupakan produk dari SpaceX, perusahaan yang didirikan oleh Elon Musk. Teknologi ini bertujuan untuk menyediakan akses internet berkecepatan tinggi ke daerah-daerah yang sebelumnya sulit dijangkau oleh layanan internet konvensional.