Alamsyah Palenga: Cak Imin Panik Dengan Statement Gus Yaqut

READNEWS.ID, PALU – Statement Waketum PKB Jazilul Fawaid yang menyayangkan pernyataan Menteri Agama Gus Yaqut Cholil Qoumas yang mengingatkan masyarakat agar tak pilih pemimpin bermulut manis, mendapat tanggapan keras dari sejumlah kalangan.

Kali ini tanggapan datang dari salah satu tokoh masyarakat Sulteng Alamsyah Palenga.

Baca Juga

5 bulan  lalu

Pasca Ramai Pemberitaan Soal Verfak, KPU Tapsel Buat Siaran Pers

183 M Rizky Hidayatullah

Alamsyah mengatakan jika pernyataan Waketum PKB itu bentuk kepanikan PKB dan Cak Imin. Pasalnya dalam statement yang disampaikan Gus Yaqut tidak menyebut nama, tapi sekedar pesan moral yang disampaikan untuk masyarakat Indonesia.

“Pernyataan PKB akan mendisiplinkan Gus Yaqut hanya menunjukkan kepanikan disebabkan ketidak mampuan mereka menjelaskan bahwa Anies bukan capres yang gemar memanipulasi agama demi kepentingan politik,” ujar Alamsyah. Senin, (2/10/2023).

Alamsyah yang juga Wakil Sekretaris Jenderal PP GP Ansor ini mengatakan, saat Pilgub Jakarta 2017 tidak ada yang berani membantah bahwa kubu Anies mengesploitasi agama demi kepentingan politik.

Baca Juga

6 bulan  lalu

Hadir Upacara Hari Pendidikan Nasional, Indira Yusuf Ismail: Momentum Evaluasi Kualitas Pendidikan

165 M Rizky Hidayatullah

“Harusnya PKB bisa membuktikan sebaliknya atau membantah dengan penjelasan yang logis, bukan malah mengancam Gus Yaqut,” tegasnya.

Menurut penjelasan Alamsyah, Gus Yaqut menghimbau masyarakat tak memilih pemimpin menggunakan agama untuk kepentingan politik seperti di Pilgub DKI 2017.

“Pernyataan Gus Yaqut itu bentuk keprihatinan beliau, agar kejadian di Pilgub DKI di tahun 2017 tidak terulang. Bukankah itu himbauan yang sangat baik dan terpuji. Apalagi hal itu disampaikan di forum keagamaan,” pungkasnya.

Saling balas pernyataan tersebut bermula dari pernyataan Gus Yaqut saat menghadiri acara doa bersama Wahana Nagara Rahaja di Hotel Alila, Solo, Jumat (29/9).

Dalam sambutannya Gus Yaqut berpesan untuk memilih pemimpin yang tidak menggunakan agama untuk kepentingan politik. Meski ia meyakini politik tak akan terlepas dari agama.

“Track record nya bagus syukur, mukanya ganteng syukur, bicaranya manis, itu yang dipilih. Kalau nggak ya jangan, jangan pertaruhkan negeri ini kepada orang yang tidak memiliki perhatian kepada kita semua, cek track record-nya,” kata Yaqut. (mrh)