Politik di Indonesia Masih Mahal, Dr. Salim Ajak Untuk Selalu Optimistis
Dr. Salim Aljufri, Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS), didampingi Ketua DPW PKS Sulteng, Muhammad Wahyuddin, saat berdialog dengan tokoh masyarakat Kota Palu. (Foto: dok. DPW. PKS Sulteng) READNEWS.ID, PALU – Dalam kunjungannya ke Kota Palu untuk menghadiri Muktamar Besar Alkhairaat, Dr. Salim Aljufri, Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS), menegaskan pentingnya optimisme dalam menghadapi politik yang masih mahal di Indonesia.
Dalam pertemuan dengan sejumlah tokoh masyarakat, Dr. Salim berbicara tentang pentingnya kesatuan dan kebersamaan dalam membangun bangsa. Ia menyatakan bahwa Indonesia tidak akan maju jika masyarakat terus saling curiga dan menyalahkan satu sama lain.
“Saya bangga dan bersyukur atas terlaksananya dialog kebangsaan bersama tokoh masyarakat ini. Kita perlu kontribusi dan pemikiran yang sama dari semua tokoh agama dan tokoh masyarakat. Kita tidak akan maju jika kita masih terperangkap dalam saling curiga,” ujar Dr. Salim.
Dr. Salim juga mencatat bahwa politik di Indonesia masih didominasi oleh pragmatisme, dengan banyak pemilihan politik yang didasarkan pada pertimbangan transaksional. Namun, ia mengimbau masyarakat untuk tetap optimis dan berkomitmen untuk memberikan pendidikan politik kepada keluarga dan masyarakat di sekitarnya.
Dalam pertemuan tersebut, Dr. Salim juga menegaskan bahwa PKS telah memandang Pancasila sebagai ideologi dan falsafah final bangsa Indonesia, serta menghormati Undang-Undang Dasar. Ia menekankan perlunya fokus pada pembangunan Indonesia yang adil dan makmur.
“Kita harus berhenti saling menyalahkan. Mari kita fokuskan energi kita pada pembangunan Indonesia yang adil dan makmur. Meskipun ada pandangan yang berbeda tentang PKS, kami berusaha untuk menjadi partai yang peduli dan responsif terhadap kepentingan masyarakat,” jelas Dr. Salim.
Dr. Salim juga mengungkapkan komitmennya untuk terus melakukan dialog kebangsaan dalam kunjungannya ke berbagai daerah. Ia berharap bahwa dialog tersebut akan menjadi sarana untuk menciptakan perubahan positif. PKS, katanya, aktif berkomunikasi dan berkolaborasi dalam rangka memperkuat persatuan bangsa dan menyiapkan pemimpin yang mampu merangkul masyarakat seperti seorang ayah.
Dalam sesi dialog setelah makan malam, beberapa tokoh yang hadir meminta penjelasan tentang dinamika politik nasional terkini, termasuk perkembangan dalam koalisi perubahan. Masalah seperti Rembang dan Pohuwato juga dibahas. Dr. Salim menjelaskan sikap PKS terkait masalah-masalah ini dan menegaskan komitmen partainya untuk menjadi oposisi yang konstruktif.
Tokoh yang hadir mengapresiasi sikap konsisten PKS dalam beberapa masalah dan penghargaan mereka terhadap ulama serta keterlibatan bersama masyarakat. (mrh)
Pos terkait
Trending
Terkini
